Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 8.3 Skala Richter di kedalaman 10 kilometer mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa ini diperkirakan memicu terjadinya tsunami.
Pusat gempa yang terjadi pada 19.49 ini berada di bawah permukaan laut, yang berjarak sekitar 682 kilometer dari Mentawai.
Namun ahli gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengatakan, potensi terjadinya tsunami terbilang kecil. Karena gempa ini akibat pergerseran lempengan bumi secara horisontal.
"Begini, setiap ada komponen vertikal atau horisontal meski skala kecil BMKG akan menyebutkan akan terjadinya tsunami," ujar Eko kepada Liputan6.com, Rabu (2/3/2016).
"Tapi gempa kali ini dipicu pergeseran lempengan horisontal. Jadi kemungkinan terjadi tsunami kecil," sambung dia.
Terkait ramalan adanya lempengan megatrus di Mentawai, Eko membenarkan. Namun dia menegaskan, gempa kali ini akibat pergeseran horisontal, bukan vertikal.
"Kalau dari posisinya mungkin ya, tapi kalau dilihat dari vokal mekanismenya ini pergeseran horisontal," tandas Eko.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo. Dia menilai gempa tersebut belum berpotensi menimbulkan bencana tsunami.
"Gempa itu aman, karena pola gempanya bukan tumbukan di atas tapi di badan," kata Agus saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
BNPB, kata dia, sudah memetakan gempa di zona tersebut yang hanya bergeser bukan gempa yang buat naik turun permukaan. "Jadi tidak berpotensi tsunami sama sekali," ucap Agus.