Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) terus gencar melawan peredaran narkoba. Bukan hanya karena pemerintah telah menyatakan perang terhadap barang haram itu, tapi juga karena narkoba saat ini sudah tak lagi mengenal korbannya, mulai dari rakyat biasa bahkan petinggi negara.
Guna mengapresiasi kerja BNN, Ketua MPR Zulkifli Hasan berencana akan mengunjungi kantor BNN dalam waktu dekat ini.
"Saya hari Jumat akan mengunjungi BNN. Kami akan apresiasi kerja BNN karena kita sudah darurat narkoba karena narkoba bukan 1 gram bukan 5 gram, sekali ditangkap bisa setengah ton," ungkap Zulkifli di Jambi, Rabu 2 Maret 2016.
Zulkifli mengungkapkan, Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) pernah menangkap pelaku pembawa narkoba seberat 3 ton. Karena itu, pemerintah tidak pernah main-main dengan narkoba.
Pria yang karib disapa Zulhas ini menekankan, narkoba bisa mematikan sampai puluhan orang dalam sehari, sehingga perlu ditangani serius.
"Per hari berapa puluh yang mati? Kalah itu teroris dengan narkoba, jadi narkoba itu musuh kita bersama, harus kita lawan bersama," tandas Zulhas.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Di tempat yang sama, Ketua MPR angkat bicara soal penembakan seorang polisi oleh oknum TNI AL. Menurut dia, siapapun yang bersalah harus ditindak tegas.
"Tentu harus diusut. Kalau ada yang melanggar, tindak tegas kepada pimpinannya masing-masing," ungkap Zulkifli.
Dia menegaskan, tidak boleh terjadi perseteruan antara TNI dan Polri karena keduanya adalah aparat keamanan yang ada di Indonesia.
Kasus penembakan ini terjadi diduga karena terjadi salah paham antara tentara tersebut dan polisi yang tengah menyamar dalam mengungkap kasus narkoba.
Ketua Umum PAN ini juga menyinggung silang pendapat yang terjadi antarmenteri Jokowi. "Kalau ada perbedaan pendapat diselesaikan di internal, jangan gaduh di publik, di media, ini tentu tidak layak, tidak bijak kalau sesama kolega senang di atas penderitaan koleganya yang lain," ucap Zulhas.
Dia meminta kegaduhan ini harus segera diakhiri, dan para menteri fokus mewujudkan janji kampanye Presiden untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. "Kalau ada perbedaan, selesaikan saja di internal rapat kabinet," ujar Zulkifli Hasan.