Sukses

Saat Ahok Kesengsem Bus Mercedes-Benz

Pabrikan otomotif asal Jerman ini menawarkan harga setengahnya dari bus yang sudah ada sebelumnya, Rp 800 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat mencoba beberapa bus yang akan digunakan untuk armada Transjakarta. Dari 3 bus yang ditampilkan, Ahok rupanya cukup kesengsem alias terkesan dengan bus single pabrikan Jerman, Mercedes Benz.

Di depan Kantor PT Transjakarta sudah tersedia 3 jenis bus. Bus sedang, bus Transjakarta Scania dengan desain tempat duduk baru, dan bus single Mercedes-Benz.

Ahok mencoba satu per satu bus yang ada sambil menunggu kedatangan Duta Besar Australia Paul Grigson yang akan melakukan kunjungan ke PT Transjakarta.

Begitu masuk ke bus Mercedes Benz, mantan Bupati Belitung Timur itu langsung  duduk di kursi paling belakang. Wajahnya semringah melihat interior bus sambil melihat ke sekeliling bus.

"Nah ini baru enak. Kursinya juga nyaman menghadap ke depan semua," kata Ahok, Kamis (3/3/2016).

Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono, dan Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah yang ikut dalam peninjauan itu pun cukup puas melihat komentar Ahok. Keduanya ikut menikmati fasilitas yang ada di bus.

Bus single Mercedez Benz yang ditawarkan setengah harga dari bus singel yang sudah ada. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

"Jadi ini bisa lebih untung pak. Ukurannya lebih kecil sedikit dari bus single, tapi harganya setengahnya," jelas Budi.

Ahok menilai, bus ini cocok untuk bus Transjakarta yang nantinya akan melayani penumpang ke beberapa wilayah penyangga seperti Tangerang, Bekasi, dan Depok. Untuk urusan harga tidak ada masalah.

"Pas ini buat yang ke Tangerang gitu kan, nyaman lagi kan. Kalau harga mah minta aja diskon 20-30%. Gantinya pasang merk dia di kaca juga enggak apa-apa cuma nama doang," sambung Ahok.

Andri mengatakan, bus single yang beroperasi berkapasitas 60-70 orang, sedangkan bus yang dicoba Ahok ini berkapasiras 50-60 orang. Dilihat dari harga sangat berbeda jauh. Bus single yang ada harganya berkisar Rp 1,8-2 miliar, sedangkan Mercedes Benz hanya Rp 800 juta.

"Kalau begitu kan kita bisa dapat 2 kali lipat armada bus dan angkut penumpang. Buat kenyamanan juga sudah baik," tutup Andri.

Video Terkini