Sukses

Pasca-Gempa Mentawai, TNI AU Kerahkan Pesawat Pantau Situasi

Pesawat intai Boeing 737-200 dikerahkan melihat dampak gempa Mentawai yang terjadi kemarin malam via udara.

Liputan6.com, Pekanbaru - TNI Angkatan Udara mengerahkan pesawat intai Boeing 737-200 untuk memantau situasi pascagempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, kemarin malam.

Dengan tujuan memotret situasi Mentawai dan wilayah Sumatera Barat, pesawat dengan daya jelajah tinggi ini bakal mendarat di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Pesawat ini berasal dari Lanud Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Tujuannya memantau dan memotret dari udara. Pesawat ini dikerahkan melihat dampak gempa (Mentawai) yang terjadi tadi malam via udara," ucap Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Roesmin Mayor Sus Rizwar di Pekanbaru, Riau, Kamis (3/3/2016).

Menurut Rizwar, pendaratan pesawat ini di Lanud Roesmin Nurjadin hanya sebentar. Selanjutnya terbang lagi ke Mentawai untuk melanjutkan misi melihat dampak gempa dan kembali lagi ke Makassar.

Rizwar menyebutkan, pesawat ini punya daya jelajah tinggi dan dapat mengawasi seluruh kegiatan di atas permukaan laut perairan Indonesia.

"Pesawat Boeing 737 Surveillance ini mampu mengawasi secara sistematis, baik itu ruang udara, kondisi daratan, dan perairan, lokasi atau tempat dari aktivitas sekelompok manusia atau objek lainnya secara visual, aural, fotografis, elektronis, atau dengan cara lainnya," jelas Rizwar.

Gempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terjadi pada pukul 19.49 WIB, Rabu 2 Maret 2016 malam. Namun patut disyukuri karena gempa besar itu tak menimbulkan tsunami.

Gempa Mentawai dibangkitkan oleh sesar dengan arah pergerakan mendatar. "Patut disyukuri peristiwa gempa bumi kuat ini dibangkitkan oleh sesar dengan arah pergerakan mendatar, sehingga tidak memicu terjadinya tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam akun Twitter BMKG.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.