Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menghadiri acara musyawarah kerja wilayah (Muskerwil) DPW PKB DKI Jakarta di kantor DPW Jalan Pramuka, Jakarta Timur.
Yusril menuturkan, puncak hubungan baiknya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tercatat saat dirinya ikut membantu mendukung terpilihnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Presiden ke-4 RI.
Mantan Menteri Kehakiman dan HAM di kabinet pemerintahan era kepemimpinan Gus Dur ini bercerita, suatu waktu di Istana Negara, dia bertemu dan berdiskusi dengan tokoh kharismatik Nahdhatul Ulama (NU) yang juga sesepuh PKB KH Abdullah Faqih.
"Ketika itu di Istana, saat saya turun tangga, KH. Abdullah Faqih menyalami saya. Beliau mengatakan, saya berterima kasih sama sampeyan memberi kesempatan bagi Gus Dur sebagai Presiden," kata Yusril menirukan kata-kata KH Abdullah Faqih, Kamis (3/3/2016).
Â
Baca Juga
Baca Juga
Yusril berujar, saat itu dirinya menimpali pernyataan KH Abdullah Faqih dengan mengatakan, dirinya membantu Gus Dur menjadi Presiden sebagai bentuk balas budi untuk mengakhiri masa konflik antara kelompok Masyumi dengan Nahdlatul Ulama (NU) pada masa lalu.
"Lalu saya sampaikan. Dulu Masyumi slek (tidak akur) dengan NU. Sekarang saya bayar dengan kursi Presiden. Untuk kebaikan bersama, tidak ada lagi slek lagi," ujar Yusril.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga bakal calon gubernur DKI lain diantaranya, musisi Ahmad Dhani, Abraham 'Lulung' Lunggana, 'Wanita Emas' Hasnaeni Muis.
Advertisement
Lulung Dukung Yusril
Sementara saat ditanya kehadirannya tersebut, Lulung mengaku karena partainya masih mengalami dualisme kepengurusan. "Kan PPP masih pecah, ya makanya saya kesini (PKB DKI)," kata Lulung.
Saat disinggung kesiapannya untuk menjadi calon Gubernur DKI, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu mengaku untuk pencalonan dirinya sendiri tak merancang strategi khusus. Justru, pria yang kerap berseteru dengan Ahok itu berharap lembaga penegak hukum bisa berlaku adil.
"Enggak ada. Yang paling penting adalah, sekarang penegak hukum harus jujur, kaya Haji Lulung datang ke Tipikor, berani jujur tapi tidak hebat seperti KPK," ujar Lulung.‎
Lulung juga mengaku, jika dirinya tak maju maka dalam pilkada DKI hanya akan memilih Yusril Ihza Mahendra. Alasannya, Yusril memiliki kompetensi yang tinggi.
‎"Saya kepengennya Bang Yusril, kalau saya disuruh pilih gubernur, saya pilih beliau. Dia sangat negarawan dia pernah mundur jadi calon Presiden dan mendahulukan yang tua, Gus Dur,"‎ ucap Lulung.
Selain‎ itu, Lulung juga melihat Yusril memiliki keahlian dalam ilmu hukum tata negara. Menurut dia, hal tersebut dibutuhkan pemimpin untuk bisa mengurusi suatu daerah.
"Dia ahli ilmu tata negara, ahli sekali ilmu pidana dan perdata. Dan sangat sosial sekali orangnya dan bisa diterima semua lapisan," tandas Lulung.