Sukses

VIDEO: 22 Alat Pendektesi Tsunami di Indonesia Rusak

Dari 22 buoy milik Indonesia, ternyata semuanya rusak. Padahal harga satu Buoy mencapai Rp 4-8 miliar.

Liputan6.com, Padang - Indonesia adalah salah satu bagian dunia yang rawan gempa dan tsunami. Ironisnya, dari 22 alat deteksi tsunami di seluruh Indonesia ternyata semuanya rusak. Peringatan tsunami yang sempat diduga terjadi di kepulauan Mentawai dan sebagian Sumatera justru didapat dari alat deteksi tsunami milik Australia.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (4/3/2016), Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, diguncang gempa 7,8 skala richter pada Rabu 2 Maret 2016. Peringatan tsunami pun diumumkan untuk wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, dan Riau.

Belakangan, dari evaluasi penanggulangan bencana terungkap evakuasi warga saat ada peringatan tsunami tidak maksimal. Warga masih panik saat akan mengungsi ke tempat tinggi meskipun beberapa gedung perkantoran telah disiapkan sebagai tempat pengungsian sementara.

Salah satu penyebabnya diduga akibat tidak berfungsinya alat deteksi tsunami yang berada di sekitar Kepulauan Mentawai.

Informasi adanya tsunami justru didapat BMKG dari Buoy atau alat deteksi tsunami milik Australia yang berada di Pulau Cocos, di selatan Kepulauan Mentawai.

Dari 22 buoy milik Indonesia, ternyata semuanya rusak. Padahal harga satu Buoy mencapai Rp 4-8 miliar.

Penyebab kerusakan bouy ternyata karena tidak ada anggaran perawatan dari pemerintah dan ironinya bagian dari alat-alat buoy seperti sensor, lampu, dan lainnya kerap diambil oleh tangan-tangan nakal.

Berada di lempeng aktif berukuran benua, Indonesia menjadi salah satu bagian dunia yang rawan gempa dan tsunami. Sudah selayaknya, tidak hanya pemerintah, semua harus turut peduli akan pentingnya alat-alat deteksi tersebut. 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV, dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.