Liputan6.com, Jakarta - Tiga hari usai tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia 2, Tim SAR berhasil menemukan satu jenazah yang diduga seorang nakhoda kapal bernama Kapten Bambang Surya Adi.
Namun dari hasil rekonsiliasi Tim DVI Polda Jatim, jenazah ke-5Â yang diberi nomor B05 itu dinyatakan bukan nakhoda KMP Rafelia 2. Ini lantaran setelah tim memastikan properti gigi palsu yang melekat di badan korban menunjukkan bukan sang kapten.
"Sesuai AM (antemortem) dan PM (postmortem) dan ciri khas yang melekat serta keterangan keluarga tentang gigi palsu ini, maka bukan nakhoda. Mayat B05 adalah I Gusti Made Suana warga Gianyar," kata Ketua Tim DVI KMP Rafelia 2, Kompol Bambang Widiatmoko di areal pos pengaduan korban KMP Rafelia 2 ASDP Ketapang, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/5/2016).
Advertisement
Bambang menambahkan bahwa jenazah tersebut langsung diserahkan Tim DVI kepada Polres Banyuwangi dan langsung diteruskan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.Â
Baca Juga
"Langsung kita serahkan ke Polres dan akan diteruskan pada pihak keluarga," tandas Bambang.
I Gusti Made Suana merupakan suami Endang, warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Wanita ini sempat kebingungan mencari keberadaan suaminya di pesisir Ketapang, Banyuwangi. Dia menduga suaminya menjadi salah satu korban kapal nahas yang tenggelam di perairan Selat Bali tersebut.
Terungkapnya identitas jenazah kelima dari korban tenggelam KMP Rafelia 2, nasib nakhoda KMP Rafelia 2 masih menjadi misteri.
Sesuai data yang dikeluarkan posko, dari 81 penumpang KMP Rafelia 2 yang dinyatakan hilang ada 5 orang. Mereka adalah nakhoda Bambang SA, mualim Puji Purwono, Agus tia, ibu Masruroh dan bayi Ramlan. Empat yang terakhir sudah ditemukan pada hari Sabtu 5 Maret 2016 kemarin.
Dengan ditemukannya satu jenazah lagi yang ternyata adalah I Gusti Made Suana, warga Gianyar yang menjadi salah satu korban meninggal dunia yang tidak pernah masuk dalam daftar penumpang KMP Rafelia 2, maka nakhoda masih dinyatakan hilang.