Liputan6.com, Medan - Ribuan masyarakat di Kota Medan, Sumatera Utara, berbondong-bondong mengunjungi gedung Universitas Muhamaddiyah Sumatera Utara (UMSU) di Jalan Denai. Warga penasaran ingin menyaksikan fenomena gerhana matahari.
Selain menyaksikan fenomena alam gerhana matahari sebagian yang difasilitasi Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU, tetapi juga melaksanakan salat sunah gerhana matahari.
Riska Umana, seorang warga mengaku datang ke UMSU sejak pagi. Dia datang bersama keluarganya sejak pukul 05.00 WIB. Hal ini dilakukannya untuk menyaksikan fenomena alam yang pernah terjadi pada 1983 tersebut.
"Pagi-pagi kali kami kemari, selain mau lihat gerhana matahari, juga mau kenalkan ke anak-anak, biar mereka tahu," kata warga Jalan Gunung Mas ini, Rabu (9/3/2016).
Baca Juga
Selain Riska, warga lainnya bernama Heru juga mengatakan hal yang sama. Tidak hanya ingin melihat gerhana matahari sebagian, warga Jalan Multatuli ini juga ingin melaksanakan salat sunah gerhana matahari yang digelar di halaman gedung UMSU.
"Meskipun hanya sebagian, tetapi ini merupakan fenomena alam, kita harus bersyukur sama sang pencipta," ucap dia.
Kepala OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butar-butar mengungkapkan, gerhana matahari yang terlihat di angkasa Kota Medan adalah gerhana matahari sebagian.
"Di Medan gerhana matahari persentasenya 77 persen. Kita fasilitasi masyarakat dengan menyediakan 9 teleskop. Fenomena ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, dapat merusak mata," ungkap Arwin.
Tidak hanya memfasilitasi masyarakat, pihak OIF UMSU juga memberikan pengetahuan mengenai benda-benda langit yang muncul setelah terjadinya gerhana matahar, terutama untuk anak-anak sekolah.
Situasi di seputar kawasan tempat dilaksanakannya pemantauan gerhana matahari ini masih dipadati warga. Akibatnya, arus laku lintas di kawasan Jalan Denai mengalami kemacetan panjang, padahal hari ini bertepatan dengan hari libur untuk memperingati Hari Raya Nyepi.