Sukses

Cara Unik Menikmati Gerhana, Dari Topeng Las hingga Kardus Bekas

Ada sensasi tersendiri saat menonton gerhana matahari dari balik topeng tukang las dan kardus mi bekas.

Liputan6.com, Balikpapan - Ribuan warga Balikpapan Kalimantan Timur menjadi saksi gerhana matahari total di Pantai Kilang Mandiri. Berbekal perlengkapan seadanya, mereka menikmati fenomena alam yang terjadi puluhan tahun sekali ini.

"Saya baru pertama kali nonton gerhana matahari sehingga saya usahakan jangan sampai ketinggalan," kata Herman, warga Balikpapan, Rabu (9/3/2016).

Pegawai swasta Balikpapan ini juga memboyong istrinya Rini untuk menyaksikan prosesi gerhana matahari total di Kilang Mandiri. 

Pasangan pengantin baru ini kebetulan memang tidak memiliki kaca mata khusus gerhana matahari. Karena saat itu, Balikpapan kehabisan stok kaca mata gerhana.

"Ya sudah beli topeng las ini. Akhirnya kami pakai dari pada tidak ada," ujarnya.

Herman mengaku ada sensasi tersendiri saat menonton gerhana matahari dari balik topeng tukang las ini. Mereka juga memperoleh gambar yang jelas saat awal gerhana matahari hingga hilang dari balik bayangan bulan.

"Lebih jelas nonton pakai topeng las ini dan lebih terjamin keamanannya. Hanya harus bersiap ditertawakan orang lain saja," tutur Herman.

Pantai Kilang Mandiri  ini menjadi salah satu destinasi untuk menikmati gerhana matahari total Balikpapan ini. Setidaknya terdapat 5 ribu warga Balikpapan bersama pejabat Kaltim lainnya yang berdesakan di lokasi pantai milik Pertamina ini.

2 dari 2 halaman

Kardus Mi Instan

Kardus Mi Instan
Seorang anak mengamati gerhana matahari dari teropong kardus bekas miliknya. (Erinaldi/Liputan6.com) Selain kacamata las, cara unik lainnya juga ditempuh oleh anak-anak di Sekolah Alam Minangkabau, Ulak Karang, Padang. Mereka lebih memilih memodifikasi kardus bekas menjadi kamera sekaligus teropong.

Para guru pendamping juga membagikan kacamata khusus untuk memantau proses GMT. Hanya saja, kardus bekas hasil olahan (pinhole camera) para guru di SAM lebih membuka minat mereka untuk menyaksikan GMT.

Pinhole camera (kamera lubang jarum) bekerja layaknya ruang gelap yang menangkap cahaya dan memantulkannya ke area gelap. Plat minuman kaleng yang dilubangi dengan jarung pada dinding kardus akan menangkap cahaya Matahari dan memproyeksikannya ke area gelap bagian dalam kardus.

Cahaya Matahari yang menerobos lewat lubang jarum jatuh pada bidang kertas yang memberikan pertunjukan proses GMT.

"Sudah mulai terlihat, Matahari tidak bulat lagi," teriak Alif (10) siswa SAM pada rekan-rekannya. Sebagian dari mereka mulai sibuk mengeluarkan peralatan menggambar--kertas putih, pensil--melukiskan hasil pengamatannya sesuai dengan rentang waktu pengamatan mereka.