Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melakukan pertemuan tertutup dengan 2 kubu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tengah berkonflik, di kantornya Kamis sore.
Yakni kubu Mukhtamar Jakarta pimpinan Djan Faridz dan kubu Mukhtamar Surabaya yang dikomandoi Romahurmuziy atau Romy.
Selesai pertemuan, ada 5 poin penting yang dihasilkan. Seperti yang diutarakan Yasonna pascapertemuan lebih dari 4 jam itu.
"Kita sudah mengambil keputusan sementara. Keputusan yang kita jadikan pijakan ada 5 dulu," ujar Yasonna, di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Yasonna menjelaskan, poin pertama yakni membuat kesepakatan yang mengikat. Kedua, sepakat melangkah maju ke depan dan tidak akan mundur ke belakang.
Baca Juga
"Artinya, tidak ada mempersoalkan masalah yang lalu-lalu. Kita maju bersama," ucap menteri asal PDIP ini.
Poin selanjutnya, adalah poin yang paling penting. Yakni kedua kubu setuju dan satu suara menuju perdamaian atau islah. Poin keempat, yakni membentuk tim kecil.
Tim kecil itu dibentuk dan berisi 5 orang dari masing-masing faksi yang berkonflik. Yakni 5 orang dari kubu Djan dan 5 orang dari kubu Romy.
"Tujuannya untuk menentukan langkah-langkah dan merumuskan formulasi lebih lanjut dalam rangka islah sutuhnya," tegas Yasonna.
Poin terakhir yang dihasilkan adalah menyepakati akan ada pertemuan tim kecil membahas islah. Di mana dalam pertemuan Sabtu 12 Maret mendatang, sudah disetujui keikutsertaan pihak Kemenkumham.