Sukses

Walau Aktif, Status Gunung Dieng Masih Normal

Hingga hari ini, PVMBG masih menetapkan status normal (level I) untuk Gunung Dieng, kendati telah terjadi erupsi freatik. Aktivitas tersebut dinyatakan tidak membahayakan penduduk sekitar, termasuk kemungkinan peningkatan konsentrasi gas beracun.

Liputan6.com, Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mengirimkan Tim Peringatan Dini untuk mendukung petugas di Posko Pengamatan Gunung Dieng (2.565 mdpl) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. "Karena ada aktivitas gunung api itu, PVMBG mengirim Tim Peringatan Dini ke Gunung Dieng untuk mengevaluasi langsung di lapangan," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Dr Surono, seperti dilansir ANTARA di Bandung, Jawa Barat, Senin (28/9). Hingga hari ini, PVMBG masih menetapkan status normal (level I) untuk Gunung Dieng, kendati telah terjadi erupsi freatik. Aktivitas tersebut dinyatakan tidak membahayakan penduduk sekitar.

Surono menyebutkan, peristiwa erupsi freatik memang kembali terjadi di kompleks Dieng pada Kamis pekan silam. Erupsi itu bersumber dari Kawah Sibanteng. Sedangkan pada Ahad kemarin sekitar pukul 10.05 WIB, terekam gempa letusan dengan amplitudo 1,5 milimeter dengan periode gempa selama 15 detik. Merujuk hasil pengamatan visual pada Sabtu sehari sebelumnya pada pukul 20.00 WIB, suara gemuruh terdengar lemah hingga jarak dua kilometer. Dan pada pukul 00.05 WIB terjadi semburan lumpur yang terlontar hingga radius kurang lebih 140-an meter ke arah selatan dari titik erupsi [baca: Semalam, Kawah Sileri Dieng Semburkan Lumpur Panas].

Sejauh ini, PVMBG tidak mendeteksi kandungan gas berbahaya dan beracun akibat erupsi tersebut yang selama ini menjadi fokus antisipasi di Gunung Dieng. "Tidak ada peningkatan konsentrasi gas beracun di lokasi erupsi Kawah Sinila atau yang lainnya," kata Surono.

PVMBG pun belum merekomendasikan langkah pengungsian bagi warga di sekitar gunung api. Bahkan warga diminta tak terpancing isu-isu tak jelas terkait aktivitas Gunung Dieng. "Perkembangan gunung itu terus dipantau. Masyarakat sebaiknya tetap berkoordinasi dengan PGA Dieng dan Satlak PBA setempat," kata Surono. Kendati demikian, untuk sementara waktu masyarakat maupun wisatawan diminta tidak mendekati Kawah Sileri dan kawah aktif lainnya seperti Kawah Sinila, Kawah Timbang, Kawah Sikidang, dan Kawah Sigaglagah dalam radius 500 meter.

Kompleks Dieng termasuk dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo dan Batang, Provinsi Jateng. Gunung Dieng merupakan gunung api aktif tipe A yang memiliki sedikitnya 20 kawah yang selalu dipantau aktivitasnya. Kawah Sinila tercatat pernah mengalami erupsi freatik pada 20 Februari 1979, yang menewaskan 149 warga sekitar yang menghirup gas beracun. "Sebagian besar erupsi di Dieng adalah erupsi freatik, yang teraktif Kawah Sileri. Terakhir erupsi terjadi pada Juli 2003," kata Surono.(EPN)