Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik menuturkan, tidak ada mahar bagi para kandidat yang mau berpartisipasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta mendatang. Ia menuturkan, dalam Pilgub 2010 lalu, Jokowi-Ahok tidak ada permintaan uang apa pun.
"Waktu Ahok dulu, waktu nyalon sama Pak Jokowi, baik ke Gerindra maupun PDIP, sama sekali enggak bawa duit. Enggak ada itu mahar," tutur Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Baca Juga
Taufik menjelaskan, semasa kampanye pun, tidak ada uang yang dikeluarkan oleh Jokowi-Ahok kala itu. Malah sebaliknya, partai yang mengurus semua pengeluaran pasangan itu.
Advertisement
Â
Baca Juga
"Kampanye itu partai loh yang ngurus. Iya, tanya aja Ahok. Partai (yang bayar). Jadi enggak ada tuh mahar, di Gerindra sama PDIP pada waktu itu," tegas dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah mantap memilih untuk maju Pilgub DKI melalui jalur independen. Ia menuturkan, bila dari jalur politik maka ada uang mahar yang harus diberikan.
"Ini pemilihan sampai Januari butuh Rp 200 miliar. Kamu hitung berapa biaya kalau mau pakai parpol," kata Ahok saat peresmian RPTA Jakarta Barat, Kamis 10 Maret kemarin.