Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya yang juga salah satu kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini, memastikan dalam proses politik di partainya, untuk pengusungan calon kepala daerah tidak ada mahar politik. Karena itu, opini yang berkembang di masyarakat terkait mahar politik tidak benar adanya.
"Jadi gini lho ya, aku itu masuk sama sekali ndak ada uang. Kayak aku kemarin itu turun kan ya bareng mereka, sama PAC, sama ranting, tapi ya enggak ada ngomong uang itu," kata Risma di Surabaya, Jumat (11/3/2016).
Baca Juga
"Enggak ada itu, saya enggak pernah diminta, coba tanya dari PAC atau ranting apakah ada yang pernah dapat uang dari aku, enggak ada," tegas Risma.
Advertisement
Dia mengungkapkan, memang kalau mau menang dalam pilkada harus mau menggandeng semuanya. Misalkan PDIP, kalau mau menang surveinya sudah 30 persen, maka perlu menggandeng masyarakat.
"Ya memang harus begitu, dua-duanya harus gerak, dari masyarakat dan mesin partai, jadi gitu. Kemarin aku geraknya dobel. Jadi enggak ada aku ngasih uang. Coba di cek," terang Risma.
Â
Baca Juga
Jadi, lanjut dia, atas apa yang berkembang belakangan ini, apalagi terkait opini bahwa Ahok memilih maju dari jalur independen karena kalau melalui partai akan diminta uang mahar, Risma dengan tegas menilai itu asumsi yang tidak benar.
Risma juga menjelaskan kenapa dia lebih memilih diusung partai ketimbang harus maju melalui jalur perseorangan atau independen. "Kalau independen, berarti aku punya nafsu untuk mendapatkan jabatan itu," ungkap Risma.
"Kemudian saya diberikan kepercayaan diusung PDI Perjuangan, nah itu bagian dari amanat. Jadi bedanya di situ," imbuh dia.