Liputan6.com, Jakarta - Muslim Abdul Rahmad, wartawan Liputan6.com ini menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan yang diduga dilakukan segerombolan preman di kawasan Jalan Tubagus Angke, Jembatan Pesing, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Jumat malam.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 19.40 WIB. Ketika itu, Muslim dalam perjalanan pulang usai meliput di kawasan Jakarta Barat. Tetapi, ketika melewati Jembatan Pesing, ia menepi lantaran ingin buang air kecil di sekitar taman Tubagus Angke.
Tak disangka, Muslim malah dihampiri seorang pria dan 2 waria bernama Korina dan Lena. Muslim kaget, tas kecil berisi dompet dan handphone-nya tiba-tiba ditarik seorang di antara mereka.
"Waktu saya buang air kecil, dia narik tas saya. Rupanya, dia itu malah memaksa saya untuk 'main' dengannya. Saya tak maulah," kata Muslim di lokasi kejadian, Tubagus Angke, Jakarta Barat, Jumat (11/3/2016) malam.
Muslim mengaku menolak tawaran dari 2 waria tersebut. Tapi tak disangka, penolakan itu justru membuat waria itu marah. Mereka kemudian membentak dan memukuli Muslim dengan kayu. Tak hanya itu, uang Rp 500 ribu di dompetnya pun raib.
Baca Juga
Muslim berusaha melawan, dengan memukul pria itu. Namun, karena jumlah mereka lebih banyak, dia tak berdaya melawan dan dikeroyok 3 orang itu.
"Dompet saya diambil sama mereka. Saya dipukuli ramai-ramai, ada yang pukul saya pakai kayu berpaku," tutur Muslim, yang mengalami sejumlah luka di sekujur tubuhnya itu.
Sementara, dari saksi Roni, Once, dan Fernanda yang berada tak jauh dari lokasi penganiayaan mengatakan, mereka sempat melihat Muslim sedang cekcok dengan 2 rekannya, Karina dan Lena.
"Saya duduk tiba-tiba dia ada cekcok dengaan Korina. Cekcok karena kehilangan uang. Korina ada aku lagi duduk nggak tahu dia ke mana," jelas Roni.
Roni mengaku kenal dengan Korina. Rekannya itu tinggal di Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Saat ini, Muslim tengah membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat. Polisi masih memburu 3 orang yang diduga menganiaya Muslim.