Liputan6.com, Jakarta - Di tengah proses penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang terus berlangsung, DPPÂ PDIPÂ mengeluarkan surat dukungan untuk menegaskan bahwa pihaknya masih mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidajat memimpin Ibu Kota.
Namun Ketua DPP PDIP Andreas Pereira menyatakan, hal tersebut bukan berarti bentuk dukungan partainya untuk Ahok‎ di Pilkada DKI 2017 mendatang.
Baca Juga
"Beda, bukan dalam arti untuk mendukung (Ahok) di Pilkada 2017. Terlalu jauh," kata Andreas di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016).
Advertisement
Andreas menegaskan, DPP PDIP hingga saat ini belum menentukan tokoh yang akan diusung dalam Pilkada DKI nanti, sebab penjaringan bakal calonnya masih berjalan.
"Belum, kan penjaringannya masih sampai Juli (2016)," tegas Andreas.
Sikap resmi DPP PDIP itu dikeluarkan melalui surat instruksi dengan nomor 1335/IN/DPP/III/2016 tanggal 11 Maret 2016.Â
Baca Juga
Dari 5 poin dalam surat yang ditandatangani Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bambang DH tersebut, poin pertama menyebutkan:
DPP PDI Perjuangan menegaskan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini adalah Ir Basuki Tjahaja Purnama, MM dan Drs H Djarot Saiful Hidajat, MS merupakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan, oleh karenanya PDI Perjuangan tetap komitmen untuk mendukung jalannya roda pemerintahan di DKI Jakarta sampai dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
Terkait hal itu, Ketua DPP PDIP Bambang DH yang ikut menandatangi surat instruksi itu membenarkan. Menurut dia, hal itu sebagai bentuk komitmen partai yang mendukung pemerintahan tersebut dari awal.
"Memang ini kan masih jalan, bahwa Gubernur Pak Ahok dan Wagubnya Pak Djarot. Karena kita memang dukung dari awal," ujar Bambang kepada Liputan6.com, Jumat 11 Maret 2016 malam.
Meski demikian, saat ditanya apakah ini tanda bahwa partai berlambang banteng bermoncong putih itu masih membuka peluang mendukung Ahok yang sudah menyatakan maju melalui jalur independen, Bambang tak menjawab dengan tegas.
"Ini kita kan masih berproses melakukan mekanisme penjaringan. Yang namanya peluang kan itu dari 0 hingga 100. Dan proses ini masih berlangsung," tandas Bambang.