Liputan6.com, Jakarta - Dua rute Kopaja Kampung Rambutan-Blok M, 57 dan 605, mendadak 'hilang' di Kampung Rambutan. Akibatnya, penumpang mengeluh karena terhambat untuk berangkat ke kantor.
Salah satunya adalah Wulan (28), warga Ciracas ini sudah habis kesabaran karena sudah menunggu 20 menitan di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (15/3/2016).
"Sebenarnya saya mau naik (Kopaja) 605 yang langsung lewat tol. Tapi dari tadi enggak ada ditungguin. Saya akhirnya nyari (Kopaja) 57, tapi enggak ada juga," keluh Wulan.
Baca Juga
Meski ada 2 bus sekolah yang siaga untuk mengangkut penumpang yang terlantar di terminal, dia berharap angkutan bus sedang itu tetap beroperasi seperti sediakala.
"Walaupun ada bus sekolah tapi jangan terus-terusan begini. Kita yang mau kerja kan repot kalau mogok terus," kata Wulan.
Dia mengatakan, sebenarnya lebih nyaman menumpang Bus Sekolah karena ber-AC, lebih bersih dan tidak ugal-ugalan.
Namun kendalanya Bus Sekolah bantuan tak selalu siaga karena jumlahnya terbatas, "Enak sih naik bus sekolah. Kan lebih adem, bawanya halus, enggak jorok. Tapi waktunya lama nunggu Bus Sekolah, kan enggak selalu ada," ujar dia.
Dengan adanya mogok, Wulan merasa makin susah. Bayangkan saja, saban hari dia harus berdesakan di dalam bus. Apalagi dengan adanya ancaman mogok saat ini, dia merasa semakin sulit berangkat ke kantor.
"Kalau bisa diperbanyak busnya yang jurusan Blok M. Dari dulu susah bus ke Blok M sedikit, ditambah mogok," harap Wulan.