Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menemukan satu jenazah diduga anggota kelompok teroris Santoso. Jenazah berjenis kelamin laki-laki ini ditemukan dengan luka di bagian kepala.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (17/3/2016), perburuan kelompok Santoso terus dilakukan. Tiga unit helikopter, sejumlah mobil patroli, serta ribuan personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk mempersempit gerak mereka. Patroli dan razia juga terus digelar di wilayah Lore Piore dan Lore Tengah, Palu, Sulawesi Tengah.
Baca Juga
Setelah pasukan gabungan melumpuhkan 4 orang kelompok Santoso, 1 jenazah kembali ditemukan mengapung di Sungai Lariang, Desa Laelo, Kecamatan Lore Barat, Poso. Jenazah dengan tinggi badan 180 cm itu diduga berinisial S, salah seorang ahli penerjemah asing.
Advertisement
Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi di Mapolda Sulteng mengatakan, jenazah dengan tinggi badan sekitar 180 cm dan mengenakan jam tangan merek terkenal ini diperkirakan meninggal 4 hari lalu. Kini jenazahnya sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu.
Ditanya soal identitas jenazah itu, Kapolda Sulteng belum bisa memastikan. Namun berdasarkan keterangan saksi, diduga jenazah itu mirip 2 anggota kelompok Santoso yang saat ini masih buron. Kapolda pun bergeming ketika ditanya soal jenazah yang diduga berinisial S, salah seorang ahli penerjemah bahasa asing Santoso.
Kapolda menyebutkan, dengan temuan jenazah baru tersebut, saat ini ada 4 jenazah yang berada ditangan polisi dan diamankan di Rumah Sakit Bhayangkara. Ke-4 jenazah itu, Faruq alias Magalasi, Nuretin alias Abdul, Ponda alias Dodo dan jenazah terakhir Mr X.
Â