Sukses

Banyak WNA Bermasalah, Rudenim Jakarta Overload

Para WNA bermasalah ini didominasi imigran dari daerah-daerah konflik.

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan imigrasi, membuat Rumah Detensi Imigrasi atau Rudenim Jakarta overload atau kelebihan kapasitas. Akibatnya, tak jarang mereka harus tidur di beranda dan lantai luar kamar Rudenim.

"Idealnya cuma bisa dihuni 80 orang, tapi per hari ini ada 115 orang," ujar Kepala Rudenim, Heykel di Kembangan Jakarta Barat, Kamis (17/3/2016).

Para WNA bermasalah ini didominasi imigran dari daerah-daerah konflik. Bahkan menurut Heykel, banyak imigran yang tak diakui negara mereka, sehingga terpaksa diamankan di Rudenim.

"Udah ada tuh yang 6 bulan lebih tak ada kejelasan. Kami sudah menyurati kedubes mereka, tapi dubesnya tak mengakui mereka sebagai warga negaranya, ada yang tak lengkap dokumen-dokumennya," kata Heykel.


Untuk awal tahun ini, Rudenim Jakarta didominasi imigran dari Afganistan dan daerah konflik di Timur Tengah.

"Ya mau gimana untuk pemulangannya? Negara mereka tengah konflik dan tak ada biaya untuk pemulangannya," ujar dia.

Heykel mengaku kalau pihaknya sudah mengusulkan anggaran untuk memperbaiki dan memperbesar Rudenim. Tapi, hingga kini ajuan itu masih diproses. "Sudah kami masukkan ke anggaran 2017, tapi masih belum ada persetujuan," ucap Heykel.

Dari data yang ada, warga asing bermasalah tiap tahunnya terus bertambah. Bahkan Heykel memprediksi, untuk tahun ini bakal meningkat.

"Kita kan sudah MEA dan segala urusan masuk bagi orang asing kan dipermudah, tentu banyak peluang pelanggaran di sana," tutup Heykel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.