Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes) Marwan Jaffar mengklaim dana desa mampu mengurangi ketimpangan perekonomian. Hal ini terlihat dalam setahun ini.
"Gini, ratio di desa turun dari 0,33 persen menjadi 0,27 persen, berkurang cukup drastis hingga 0,06 persen. Jelas hal ini menunjukkan dana desa menjadi salah satu program andalan bagi pemerintah dalam menanggulangi masalah ketimpangan dan kemiskinan," ujar Marwan, melalui siaran pers di Jakarta, Kamis 17 Maret 2016.
Dia optimistis, pada tahun ini, upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah ketimpangan dan kemiskinan akan berjalan lebih cepat dan mencapai sasaran. Pasalnya, jumlah dana desa yang akan digelontorkan meningkat hingga 2 kali lipat dibanding 2015.
Baca Juga
"Yaitu mencapai Rp 46,98 triliun dari sebelumnya Rp 20,7 triliun (2015). Dengan jumlah nominal yang jauh lebih besar, manfaat dan dampak nyata yang dihasilkan dari penggunaan dana desa juga akan lebih signifikan dalam mengatasi masalah ketimpangan dan kemiskinan khususnya di kawasan perdesaan," ucap Marwan.
Menurut dia, pedesaan terbukti mampu menjadi daya ungkit terhadap perekonomian masyarakat. Dia memberikan dukungan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,5 persen.
"Bahkan ikut pula memperkuat daya tahan ekonomi bangsa menghadapi goncangan krisis ekonomi global perekonomian di desa berjalan baik karena ada dukungan dari Dana Desa yang menggerakkan aktifitas perekonomian desa," ungkap Marwan.
Advertisement