Liputan6.com, Bandung - Banjir yang melanda Bandung Selatan tahun 2016 ini tergolong parah. Lebih dari 10 ribu jiwa mengungsi. Pemerintah tak bisa tinggal diam, restorasi Citarum harus dimulai agar warga tak menderita. 15 Maret 2016, hujan deras mengguyur Bandung Selatan. Banjir luapan Citarum kembali meninggi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (18/3/2016), sampah yang menyumbat aliran sungai sepanjang 300 km ini juga menjadi momok.
Baca Juga
BNBPÂ mencatat banjir tahun ini terparah dalam 10 tahun terakhir. Banjir merendam 3 kecamatan, Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojong Soang. 24 ribu jiwa terdampak banjir, 10.344 jiwa mengungsi dan 2 jiwa melayang.
Advertisement
Baca Juga
Langkah serius harus diambil untuk mengatur tinggi muka air Citarum. Balai Besar Wilayah Sungai Citarum telah mencanangkan restorasi Citarum. Mulai dari normalisasi sungai di sepanjang aliran Citarum, termasuk di kali Sewo, Subang, Purwakarta, Jawa Barat dan muara Patimban di pantai utara Jawa.
BNBP Jawa Barat juga memulai program patroli sungai agar Citarum tak lagi menyandang predikat sungai terkotor di dunia.
Restorasi Citarum juga diwujudkan dengan teras Cikapundung yang merupakan aliran Sungai Citarum di kawasan Siliwangi Kota, Bandung. Balai Besar Wilayah Sungai Citarum mengucurkan Rp 18 miliar untuk membangun ruang publik ini sebagai taman bermain sekaligus sarana edukasi mengenal alam lewat penyusuran kali Cikapundung, serta seni hiburan lewat musik air.