Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti meminta penanggulangan masalah terorisme di Tanah Air harus ditingkatkan. Ancaman serius di masa depan yang perlu diantisipasi adalah masalah pendanaan terorisme.
"Ke depan hadapi ancaman serius, kita belum sepenuhnya melakukan upaya total penanggulangan terorisme, seperti masalah pendanaan terorisme," kata Badrodin dalam amanatnya saat serah terima jabatan (sertijab) 3 Kapolda dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Rupatama, kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/3/2016).
Badrodin menuturkan, pengawasan terhadap mantan narapidana kasus terorisme juga harus ditingkatkan. Mengingat, para mantan napi kasus terorisme tersebut masih berpeluang melakukan aksi teror di kemudian hari.
Baca Juga
"Pengawasan eks napi terorisme, jadi melakukan kegiatan apa saja dipantau dan monitor. Sehingga bisa mengantisipasi, jangan sampai gabung dan melakukan aksi teror lagi," ucap dia.
Secara garis besar, Badrodin mengaku optimistis dengan penunjukan Tito Karnavian sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen Saud Usman Nasution. Sebab, Tito dianggap paham betul dalam menangani kasus terorisme.
"Saudara (Tito) sosok yang tepat untuk mengisi pos jabatan itu, bekal pengetahuan pengalaman yang saudara miliki, saya yakin dan percaya dapat memberikan dampak positif penanggulangan terorisme di Indonesia," kata dia.
Badrodin mengatakan, Tito dapat lebih mempererat koordinasi antara Polri dan BNPT dalam mencegah dan menanggulangi ancaman terorisme. "Sharing informasi, latihan kemampuan secara terpadu," Badrodin menandaskan.