Sukses

13 Jenazah Korban Helikopter Jatuh di Poso Tiba di RS Polri

Meskipun semua jasad sudah bisa dikenali, proses identifikasi melalui antemortem dan postmortem sudah menjadi standar.

Liputan6.com, Jakarta - 16 mobil jenazah memasuki area ruang pemulasaran jenazah RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Dari 16 mobil jenazah itu, 13 mobil di antaranya mengangkut 13 jenazah korban tewas jatuhnya helikopter Bell 412 ED HA 5171 di perkebunan Kasiguncu, Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Minggu 20 Maret 2016.

Pantauan Liputan6.com, Senin (21/3/2016) sore, 16 mobil jenazah itu masuk tidak berbarengan. Dibagi dalam beberapa tahap.

3 mobil ambulans pertama masuk sekitar pukul 15.34 WIB. Disusul dengan 2 ambulans berikutnya sekitar pukul 15.50 WIB. Tak berselang lama 11 mobil ambulans pun menyusul. Formasinya tetap, paling banyak 3 mobil berjalan memasuki RS Polri.

Saat ini beberapa mobil ambulans parkir di area jalan ruang pemulasaran. Tenda ruang identifikasi pun sudah steril. Awak media hanya diperbolehkan mengambil gambar dari jarak 50 meter tenda berdiri dan kontainer pendingin di ruang jenazah RS Polri.

Sebelumnya, 13 peti jenazah berwarna putih dan masih dibungkus plastik tiba di RS Polri. Peti-peti jenazah diangkut truck besar kuning dengan nomor polisi F 8612 FT.

Puluhan anggota TNI pun bergotong-royong menurunkan peti. Satu per satu peti diturunkan. Kemudian peti disimpan di ruang transit jenazah RS Polri. Usai menurunkan peti, seluruh awak media pun sudah tidak lagi diperbolehkan berada di sekitar ruang pemulasaran jenazah.

Petugas TNI dan Polisi membawa peti jenazah korban dari jatuhnya helikopter TNI di Poso, Jakarta, Senin (21/3/2016). Jenazah korban akan menjalani proses identifikasi di RS Polri (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Kepala instalasi forensik RS Polri AKBP Jayus Suryanta mengatakan, sekalipun semua jasad sudah bisa dikenali, proses identifikasi melalui antemortem dan postmortem sudah menjadi standar DVI internasional dan nasional.

"Sekalipun dikenali juga tetap harus dan itu sudah prosedur DVI internasional dan nasional. Sampai saat ini saya di posko mortem belum ada keluarga. Nanti kita lihat, sekalipun dikenali juga tetap harus di itu prosedur DVI internasional dan nasional," beber Jayus.

Berikut nama-nama korban meninggal akibat helikopter jatuh di Poso:

1. Kolonel Infanteri Saiful Anwar (Komandan Korem 132/Tadulako)
2. Letnan Kolonel CPM Teddy S Prapat (Komandan POM Palu)
3. Kolonel Ontang (Badan Intelijen Negara)
4. Kolonel Heri Setiaji (Badan Intelijen Strategis)
5. Kapten CKM Yanto (Kepala Kesehatan Kodim 1307/Poso)
6. Mayor Infanteri Faqih Rasyid (Kepala Penerangan Korem 132/Tadulako, Sulteng)
7. Prajurit Dua Kiki (Ajudan Danrem)
8. Kapten Penerbang Agung (Kru Penerbang TNI AD)
9. Letnan Satu Penerbang Wirahadi (Kru Penerbang TNI AD)
10. Letnan Dua Tito (Kru Penerbang TNI AD)
11. Sersan Satu Bagus (Kru Penerbang TNI AD)
12. Sersan Dua Karmin (Kru Penerbang TNI AD)
13. Prajurit Satu Bangkit (Kru Penerbang TNI AD)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.