Liputan6.com, Lumajang - Penolakan warga terhadap keberadaan tambang pasir terus bergulir. Di Lumajang, warga memblokade jalan menuju areal penambangan pasir. Sementara di Palopo, warga juga menutup akses jalan memprotes rusaknya sawah akibat aktivitas penambangan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (22/3/2016), warga desa Jugosari, Candipuro ,Lumajang, Jawa Timur, memadati jalan desa untuk menghadang alat berat yang akan masuk ke lokasi tambang milik PT Pasirindo Perkasa.
Baca Juga
Warga menilai menggunakan alat dalam aktivitas penambangan akan merusak lingkungan. Selain itu, pengambilan pasir dalam jumlah besar dapat mengancam perekonomian warga setempat.
Advertisement
Meski telah dipertemukan dan berunding, namun pertemuan antara warga dan pihak perusahaan tak menemui kata sepakat. Warga tetap akan meblokade jalan agar jalan di desa mereka tak bisa dilintasi alat berat milik perusahaan.
Selain itu, puluhan warga berunjuk rasa dan memblokade jalur Trans Sulawesi, di Walenrang Utara, Luwu, Sulawesi Selatan. Aksi ini merupakan bentuk protes warga terhadap pengusaha tambang galian yang mengakibatkan kerusakan pertanian.
Sempat terjadi ketegangan antara warga dan polisi saat akan melanjukan unjuk rasa ke kantor kecamatan Walenrang Utara. Kemacetan di jalan Trans Sulawesi juga sempat terjadi akibat adanya unjuk rasa warga. Sementara saat berunjuk rasa di kantor kecamatan Walenrang Utara, warga menuntut agar pihak kecamatan mencabut ijin beroperasinya tambang karena akan merusak lingkungan.