Sukses

Sopir Demo, Taksi dan Bajaj Diparkir di Depan Gedung DPR

Para sopir ini berdemo dengan memarkir kendaraan mereka di depan Gedung DPR. Terlihat taksi dan bajaj diparkir sembarangan.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan sopir angkutan umum, mulai dari taksi hingga bajaj, telah memadati pagar depan Gedung DPR/MPR/DPD RI. Jumlah mereka terus bertambah. Sambil membawa sejumlah poster dan spanduk, mereka terus meneriakkan yel-yel menuntut agar angkutan umum berbasis aplikasi seperti Go-jek, Grab Bike, Grab Car, dan Uber Car ditutup oleh pemerintah.

"Biasanya bisa dapat bersih Rp 50 ribu per hari. Sekarang habis buat bayar setoran saja," ujar seorang pengemudi angkutan umum, Tokhidin kepada Liputan6.com di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Dalam satu poster yang mereka usung tertulis, "copot Rudi, tak becus jadi menteri." Poster lainnya bertuliskan, "Jokowi, jangan adu domba sopir."


Demonstrasi hari ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya. Seperti pekan lalu, aksi unjuk rasa ini digelar untuk menolak keberadaan kendaraan umum berbasis aplikasi. Demonstrasi akan berlangsung di sejumlah titik yakni di depan Gedung DPR, Istana Merdeka, dan Balai Kota Jakarta.

"Kami ingin aplikasi ini dihapus, kami bayar pajak, mereka tidak. Kami punya izin, mereka tidak," teriak seorang pendemo, Saeful Amri.

Para sopir ini berdemo dengan memarkir kendaraan mereka di depan Gedung DPR. Terlihat taksi dan bajaj diparkir sembarangan. Beberapa di antara mereka tampak berdiskusi dengan polisi.