Liputan6.com, Jakarta - Puluhan driver Go-Jek dan Grab Bike diamankan polisi di Senayan, Jakarta Pusat. Ke-20 driver itu dicegat dari sejumlah wilayah di Jakarta Pusat.
Salah satu pengemudi Go-Jek, Muhammad Iqbal mengaku tidak mengerti kenapa ditangkap polisi dan digiring ke daerah Senayan sebelum dibawa ke Polda Metro Jaya.
"Kita tadi nongkrong saja. Enggak tahu apa-apa. Tahu-tahu digiring," ujar Iqbal, kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (22/3/2016).
Dia juga mendapat perlakuan kasar dari polisi. Akibatnya, mulut Iqbal berdarah.
"Kita disuruh telanjang. Kita enggak terima diginiin. Kita kayak preman," kata Iqbal.
Begitu juga dengan driver ojek online yang lain, "Gua enggak tahu apa-apa, lagi nongkrong di Thamrin City, tapi dipukulin digiring ke sini."
Polisi pun menyuruh mereka membuka bajunya. Bahkan ada jaket dan baju mereka yang disobek. Mereka lalu disuruh duduk di dekat pagar kantor Pusdiklat Kementerian Luar Negeri. Mereka lalu dipukuli di bagian wajah dan badan.
Sebelum dibawa ke Polda Metro Jaya, mereka diminta kembali memakai baju dan atribut mereka. Mereka lalu dikawal dengan ketat menuju polda.
Dicegat Polisi, Driver Go-Jek dan Grab Bike Disuruh Buka Baju
Driver Go-Jek dan Grab Bike juga dipukuli dan diperintahkan membuka baju oleh polisi.
Advertisement