Liputan6.com, Jakarta - Ribuan sopir taksi dan angkutan umum yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkatan Darat (PPAD) di depan Gedung MPR, mulai membubarkan diri sekitar pukul 15.15 WIB.
Satu per satu pendemo yang didominasi sopir taksi itu, mulai membawa kendaraan mereka dari halaman depan DPR. Oleh koordinatornya, mereka diimbau pulang ke rumah masing-masing.
Namun, tak semua sopir taksi bersedia pulang, lantaran rekan mereka yang ada di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), belum mendapatkan keputusan yang jelas.
"Ini kami imbau suruh pulang sebenarnya, tapi ada yang ingin ke Kemenkominfo juga. Kita enggak bisa larang. Saya sudah imbau pulang, sambil tunggu hasil nego tim di sana," ujar juru bicara PPAD Miskun di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (22/3/2016).
Baca Juga
Sementara, Wakapolres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Roma Hutajulu juga mengimbau hal serupa, kepada para sopir taksi di lokasi yang sama.
Roma meminta para sopir pulang dan tidak menuju ke Kemenkominfo maupun Istana Negara. Karena ditakutkan akan diserang para driver ojek online, yang belakangan melakukan perlawanan.
"Ini mereka tidak jelas, ada yang mau pulang, ada yang mau ke Kemenkominfo dan Istana. Kita sudah imbau untuk pulang, karena takut diserang lagi oleh ojek online," jelas dia.
Menurut Roma, imbauan ini dilakukan lantaran pihaknya telah menahan ratusan driver ojek online di kawasan Senayan. Mereka diduga akan menyerang para sopir taksi yang sedang berunjuk rasa hari ini.
"Tadi itu ada 200 ojek online kita amankan di Senayan. Ini kan masih terang, kalau sudah malam kan makin bahaya kalau mereka diserang. Jadi kita imbau mereka pulang," pungkas Roma.