Liputan6.com, Jakarta - Seorang sopir taksi, Kenthus Syartiman melaporkan dugaan penembakan yang dilakukan oknum ojek online saat menggelar aksi unjuk rasa, Selasa kemarin. Satu ruas telunjuknya tangan kirinya putus diduga terkena peluru pengemudi ojek.
Pria 42 tahun ini menceritakan detik-detik menengangkan tersebut kepada Liputan6.com, Rabu (23/3/2016). Bermula dari aksi demonstrasi ribuan sopir taksi dan angkutan umum pelat kuning lainnya yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), di Jalan Raya Karet Ujung, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Kemarin kebetulan saya sedang di Karet, demo. Jadi saya melihat salah satu pengemudi ojek online dipukuli. Saya mau lerai teman-teman supaya tidak anarkis," kata warga Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu pagi (23/3/2016).
Baca Juga
"Saat itu pelaku menembak 2 kali ke arah bawah, sewaktu tembakan ke-2 jari telunjuk kiri saya terkena dan putus yang putus satu ruas, bagian kuku," sambung dia.
Meski jarinya hilang, namun Kenthus tetap bersyukur lantaran peluru tajam yang terpantul di aspal tak mengenai bagian tubuhnya yang lain. Ia mengatakan kemungkinan besok sudah mulai kembali beroperasi seperti semula.
"Tapi alhamdulillah objek (organ) vital saya enggak ada yang kena. Saya masih diberi kesempatan hidup kedua sama Allah," ujar Kenthus.
Saat dihubungi, Kenthus mengaku sedang dalam perjalanan menuju RS Siloam Semanggi untuk pemeriksaan lanjutan jarinya yang putus. Berdasarkan informasi kepolisian, lanjut Kenthus, identitas penembak saat ini sudah dikantongi aparat.
"Saya sudah diberitahu oknumnya sudah teridentifikasi," tutur dia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menuturkan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan Kenthus yang terdaftar dengan nomor LP/1368/III/2016/Dit.Reskrimum.
"Kami prioritaskan upaya preventif untuk pencegahan," kata Iqbal.
Saat ini kondisi Jakarta berangsur pulih pasca demo ribuan sopir taksi yang menolak keberadaan Uber dan Grab Car.
"Polda Metro Jaya menjamin keamanan Ibu Kota," ujar Iqbal.