Sukses

VIDEO: Pasca-Bentrok, Pengemudi Go-Jek Selektif Pilih Penumpang

Pengemudi Go-Jek lebih selektif menerima permintaan karena harus menghindari sejumlah ruas jalan yang dianggap rawan.

Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa penolakan transportasi umum berbasis online yang disertai tindakan anarkistis oleh sopir taksi, masih berdampak pada pengemudi Go-Jek. Mereka masih khawatir beroperasi namun agar tetap bisa melayani konsumen mereka lebih selektif mengantar penumpang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (24/3/2016), berkumpul di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, sejumlah pengemudi ojek berbasis online atau lebih dikenal dengan sebutan Go-Jek ini masih merasakan dampak dari aksi unjuk rasa sopir taksi hari Selasa kemarin.

Mereka mengaku masih khawatir dan takut pasca insiden saling serang antara sopir taksi dengan pengemudi Go-Jek.

Ahmad, salah seorang pengemudi Go-Jek mengaku pendapatannya berkurang hingga 70 persen pasca-bentrokan. Meski banyak permintaan yang masuk melalui aplikasi, namun pengemudi Go-Jek lebih selektif menerima karena harus menghindari sejumlah ruas jalan yang dianggap rawan.

Sementara perwakilan sejumlah pengelola aplikasi transportasi berbasis online, Rabu siang berkumpul di Polda Metro Jaya.

Mereka bertemu pejabat polisi terkait aksi demo penolakan terhadap transportasi berbasis online. Mereka mengimbau para pengemudi agar tidak menggunakan atribut perusahaan saat menarik penumpang di jalanan.