Liputan6.com, Jakarta - Terpidana kasus dugaan suap kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, OC Kaligis, terpaksa memperingati Paskah atau hari wafatnya Isa Almasih di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti pentauan Liputan6.com, Jumat (25/3/2016), pengacara kondang itu melaksanakan ibadah Jumat Agung di ruangan kecil, yang tersedia di gedung anti-korupsi itu secara sederhana.
Ruangan itu sejatinya tempat yang biasa digunakan pimpinan KPK, untuk menggelar konferensi pers. Namun ruangan ini 'disulap' menjadi tempat ibadah perayaan Paskah, bagi para tahanan lembaga anti-rasuah itu.
Meski relatif sederhana, OC Kaligis tetap mendapat pelayanan ibadah yang didatangkan langsung dari Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Paulus, pimpinan pendeta Freddy Tobing.
Ruangan yang berukuran sekitar 3x7 meter itu, dibagi menjadi beberapa bagian. Meja di bagian depan digunakan para pendeta, bagian lainnya dipenuhi kursi besi untuk para jemaat.
Baca Juga
Alat musik keyboard juga disiapkan untuk mengiringi doa yang dipanjatkan para jemaat.
Selain OC Kaligis, ada tahanan KPK lain yang juga beribadah di ruangan itu. Di antaranya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby Reno Mamahit.
Sebelum kebaktian dimulai, OC Kaligis diberikan kesempatan menyampaikan pernyataan di hadapan beberapa jemaat di ruangan itu.
"Saya hanya berharap hukuman untuk saya sesuai dengan hukum yang berlaku," kata OC Kaligis kepada para jemaat.
Sebelum beribadat, Pendeta Freddy mengatakan, prosesi Tablo atau jalan salib tidak bisa dilakukan di ruangan itu, lantaran ruangan yang terbatas.
"Ini agak lumayan dari pada dulu di bawah. Di sini kan sudah bagus. Ini kan ibadah, kita enggak banyak minta lebih," kata Freddy.