Sukses

Fitriah, Salah Satu Wanita di Balik Bersihnya Pantai Ancol

Meski tidak besar, uang yang dia dapat dari pengunjung Ancol dapat membantu tabungan untuk sekolah sang anak.

Liputan6.com, Jakarta - Wajahnya selalu semringah bila bertemu dengan ibu-ibu ataupun keluarga lainnya. Untuk dapat menyembunyikan lelahnya, handuk biru ditaruh di kantong belakang sebelah kanan celananya. Matanya tak pernah lepas mengintai sudut-sudut atau kolong kaki-kaki pengunjung sepanjang Jalan Beach Pool, Ancol, Jakarta Utara.

"Sudah 6 tahun kerja jadi house keeping. Ya capek, cuma emang kerjaannya," kata Fitriah ditemui Liputan6.com, di pinggir jalan Beach Pool, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (25/3/2016) sore.

Wanita berusia 39 tahun itu menuturkan, sudah 3 jam menyapu, mengambil dan memasukkan sisa makanan dan sampah-sampah pengunjung pantai Ancol ke bak penampungan sampah.

Sudah hampir 7 kali dirinya bolak-balik menyisir jalan di pinggir pantai sepanjang hari ini. Dengan nada lirih, dia mengaku mau tidak mau melakoni kerjanya saat ini demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dua orang anaknya duduk di sekolah menengah pertama.

"Saya kerja shift. Masuk siang tadi jam 1 sampai nanti jam 9 malam. Dari kemaren saya dapat wilayah ini (kawasan sekitar 100 meter di Beach Pool). Jadi tanggung jawab saya di sekitar pinggir jalan sama pantai aja. Ya pokoknya jangan sampai ada sampah lah," ujar Fitriah.

Fitriah menuturkan, dirinya mendapatkan upah sebesar 85 ribu setiap harinya. Tapi tak jarang dirinya mendapat perhatian dan belas kasih dari pengunjung. Namun jumlahnya tidak besar. Hanya sekitar 10 ribu sampai 25 ribu rupiah. Menurutnya, uang pemberian pengunjung tersebut sudah dianggap bonus yang luar biasa bagi dirinya. Sebab dari uang pemberian itulah dirinya bisa menabung.

"Gajinya setiap masuk aja, Mas, harian tapi diambilnya mingguan. Sehari 85 ribu rupiah. Mau tanggal merah mau hari biasa sama. Ya kadang ada pengunjung yang kasih ya biasanya 10 ribu. Tapi pernah pas tahun baru kemaren dapat 75 ribu dikasih sama pengunjung. Itu juga setahun sekali bisa dapat begitu," ujar Fitriah seraya sesekali mengusap keringat di wajah dengan handuk yang dibawanya.

Fitriah mengungkapkan, dirinya sudah kebal dengan perilaku pengunjung yang kadang tidak mengindahkan aturan membuang sampah. Meski begitu, tidak ada dendam ataupun berniat memasang muka masam. Menurut Fitriah, dengan adanya sampah, selama itu pula dirinya masih bisa bekerja atau dibutuhkan.

"Nggak kesel. Ngapain kesel-kesel kan udah kerjaannya. Ya ntar kalo orang tertib semua buang sampah, nggak kerja dong saya," tutup Ibu yang mengenakan kaos biru itu sambil berseloroh.

Sementara itu, pantauan Liputan6.com, puluhan keluarga dan pengunjung terus memadati area kawasan pantai Ancol. Area parkir pun mulai disesaki mobil pengunjung. Wahana pantai memang masih menjadi idola bagi wisatawan lokal untuk menghabiskan masa liburan pasca Paskah ini.