Liputan6.com, Jakarta - Kondisi tanah di di Desa Clapar, Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus bergerak. Hal itu pun dinilai membahayakan masyarakat lantaran banyak rumah menjadi rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB ) mencara ada 12 rumah rusak berat, bahkan beberapa rumah roboh. Selain itu 3 rumah rusak sedang dan puluhan rumah terancam longsor.
"Diperkirakan jumlah rumah yang akan rusak akan bertambah. Mengingat pada hari ini tanah bergerak hingga 1,5 meter. Jalan utama putus total dan akses menuju permukiman terhambat," kata Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (27/3/2016).
Advertisement
Hingga kini, sebanyak 76 KK atau 281 jiwa masyarakat Desa Clapar mengungsi. Mereka tersebar di 24 titik lokasi yaitu di TK Harapan Kita, SD 2 Clapar, dan di rumah warga lain yang tidak terkena longsor.
Baca Juga
"Pengungsi adalah korban longsor yang rumahnya rusak dan terancam longsor. Tidak dapat dipastikan sampai kapan mereka harus mengungsi karena tanah masih terus bergerak dan rumahnya rusak," ujar Sutopo.
Dia menambahkan, sebagian masyarakat telah mengambil barang-barang miliknya dari dalam rumah. Pemerintah berencana merelokasi masyarakat ke tempat yang lebih aman.
"Lebih dari 350 personel tim gabungan dari BPBD Banjarnegara dan Jawa Tengah, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, Banser SAR Banjarnegara, RAPI, MDMC, BPBD Purbalingga dan Banyumas, Satpol PP, Dompet Duafa, dan relawan melakukan evakuasi, kerja bakti membersihkan rumah, membuat jalan darurat, pendampingan pengungsi dan lainnya," ucap Sutopo.
Terkait logistik, BPBD Banjarnegara mencukupi hingga sepekan ke depan. BNPB dan BPBD Jateng akan memenuhi semua kebutuhan logistik jika kekurangan.
"Dapur umum, posko kesehatan, posko pengungsian telah berjalan dengan baik," ujar Sutopo.