Liputan6.com, Baubau - Jenazah Brigadir Chaidir Anggota Brimob yang menjadi korban granat meledak di kampus Haluoleo, Kendari, tiba di rumah duka. Korban akan dimakamkan secara militer siang ini di pemakaman keluarga.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (30/3/2016), setelah 9 jam perjalanan dari kota Kendari, mobil ambulance yang membawa jenazah Brigadir Chaidir akhirnya tiba dirumah duka di Jalan Mete, kelurahan Batulo, kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Keluarga serta kerabat yang menanti kedatangan jenazah sejak sore diselimuti kesedihan. Bahkan adik korban menagis histeris hingga jatuh pingsan.
Advertisement
Baca Juga
Jenazah yang masih terbungkus peti dengan diselimuti bendera merah putih tersebut lalu diserahkan langsung pihak Detasemen Brimob Polda Sulawesi Tenggara kepada keluarga.
Almarhum meninggalkan seorang istri yang juga anggota polwan dan anak perempuan yang berumur 5 tahun. Rencananya korban dimakamkan secara militer siang ini di pemakaman keluarga yang tidak jauh dari rumah duka.
Chaidir merupakan 1 dari 4 korban meledaknya bom di kampus Haluoleo, Insiden bermula saat berlangsungnya pelatihan pendidikan dasar yang diikuti 55 satpam dengan materi pengenalan senjata.
Saat memasuki materi pengenalan bom, instruktur Aiptu Syafrudin menjelaskan materi pengenalan bom sementara Brigadir Chaidir membuka kunci granat dan mengarahkannya ke peserta untuk diperlihatkan. Tak lama granat tersebut meledak. Akibat insiden ini 4 orang tewas dan 8 orang terluka.
Petugas dari pusat labolatorium forensik masih mengamankan lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.