Liputan6.com, Jakarta - Charta Politika Indonesia (CPI) mengumumkan hasil survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh menjelang Pilkada DKI 2017. Hasilnya, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih terpopuler untuk kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
‎Direktur CPI Yunarto Wijaya mengatakan, warga Jakarta masih menginginkan Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat pada periode selanjutnya. Hal itu bisa dilihat pada tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Ahok-Djarot selama ini.
Baca Juga
"Tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Ahok dan Djarot ini mencapai 82,8 persen. Sedangkan yang tidak puas hanya 14,8 persen," ujar Yunarto saat menyampaikan hasil survei di kantornya, Jalan Cisanggiri 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).
Advertisement
Ada 3 nama unggulan di atas Heru Budi Hartono yang dianggap kuat mendampingi Ahok dalam Pilkada DKI 2017 nanti. Selain Djarot, nama lainnya yakni mantan Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau Lulung.
Djarot memperoleh angka 11,8 persen, sementara Samad 10 persen, dan Lulung mendapatkan 7,5 persen. Sementara Heru yang telah dideklarasikan menjadi cawagub mendampingi Ahok melalui jalur independen berada di urutan keempat.
"Tiga nama itu dianggap lebih favorit mendampingi Ahok di Pilkada DKI, dibandingkan Heru," tutur dia.
Â
Baca Juga
Pengumpulan data survei dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di 5 wilayah kota administrasi dan 1 kepulauan di DKI.
"Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," papar Yunarto.
Dia juga menyebutkan, survei ini dilakukan usai Ahok menyatakan maju melalui jalur independen bersama Heru Budi Hartono di Pilkada DKI 2017.