Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengklaim, organisasinya diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi untuk mengurus deradikalisasi WNI eks anggota ISIS. Dia menegaskan, NU akan menjemput bola untuk mempercepat proses deradikalisasi tersebut.
"(Mereka) Itu kan dibawa pulang. Mereka kan ke desanya, ya itu kita yang datangi," kata Said Aqil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Dengan demikian, lanjut dia, para WNI eks ISIS tidak akan ada yang dikarantina sekembalinya ke Indonesia.
Baca Juga
Dia mengatakan, dalam upaya deradikalisasi, NU tidak akan sendirian. NU akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) serta Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
"Iya akan kerja sama dengan BNPT. Nanti kita akan kerja sama juga dengan Kemenko Polhukam," tutur Said Aqil.
"Kita akan memberikan pencerahan, bimbingan. Kan mereka banyak sekali yang salah paham dan pahamnya salah," tambah dia.
NU mengestimasi ada 700 WNI eks ISIS yang akan kembali ke Indonesia. Program deradikalisasi jemput bola ini akan dilakukan akhir Mei 2016.
"Tahun ini pokoknya (deradikalisasi). Begitu mereka pulang dengan jumlah agak banyak, kita lakukan. Akhir Mei lah," tandas Said Aqil.