Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan permintaan uang tebusan bagi 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf lebih murah dibanding uang tebusan warga negara Kanada.
"Memang kita termasuk kecil ya kalau dibandingkan dengan sandera yang lain. Sandera Kanada misalnya, mereka minta satu orang dibayar 1 miliar Peso. Jadi 2 orang mereka minta 2 miliar Peso," kata Sutiyoso, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Sementara, kata Sutiyoso untuk 10 WNI, kelompok tersebut hanya meminta 50 juta Peso atau setara dengan Rp 14 miliar.
Baca Juga
Dari informasi intelijen, kata dia, tidak hanya WNI saja yang jadi sandera. Terdapat pula 11 WNA dari berbagai negara.
"Menurut informasi intelijen Filipina itu sudah ada 11 warga asing, 6 berasal dari Filipina, lalu 2 itu dari Kanada, 1 Belanda, 1 Italia, dan ada Norwegia juga," tutur pria yang akrab disapa Bang Yos.
Bang Yos juga menambahkan keberadaan para sandera telah diketahui. Ia menjelaskan mereka tidak berada dalam 1 lokasi, tapi tidak dalam jarak yang jauh.
Namun, pemerintah Indonesia belum bisa mengambil sikap karena sandera berada di juridiksi negara lain.
"Pemerintah lagi merancang beberapa opsi lah ya. Tapi prinsip dasarnya adalah bagaimaan keamanan para sandera ini paling kita utamakan. Karena ini adalah di negara orang lain tentu harus ada proses," tandas Bang Yos.