Sukses

Ahok: Gaya Hidup Sanusi Mewah, Jam Tangan dan Mobil Miliaran

Ahok menilai gaya mewah Sanusi tak sebanding dengan pendapatannya sebagai anggota DPRD.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku baru mengetahui kabar penangkapan mantan rekannya di Gerindra, Mohammad Sanusi oleh KPK. Namun begitu, Ahok menilai gaya hidup Sanusi sangat mewah.

"Saya cuma tahu dia hidupnya mewah aja. Jam tangan miliaran kalau ketemu, mobilnya miliaran semua. Semua mobil kelas atas dia punya. Ya saya enggak tahu, mungkin dia orang kaya kali," ujar pria yang kerap disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Ahok heran dengan gaya hidup mewah Sanusi yang dianggapnya tidak sebanding dengan pendapatannya sebagai anggota Dewan. "Berapa penghasilannya, gaya hidupnya. Jadi enggak usah banyak ngomong gitu, lho. Tapi naik S-class, Range Rover, Jaguar, Alphard. Wah udah kelas atas-lah. Mercedes v-class juga dia punya," tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.

Dengan harta berlimpah dan gaya hidup mewah itu, Ahok menduga Sanusi selama ini tidak memberikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.

"Sekarang LHKPN-nya kagak lapor gimana coba. Kamu cek aja tuh Sanusi sama Taufik lapor LHKPN apa enggak? Kagak. Makanya saya dari dulu konsisten bilang kalau pejabat harus mau lapor LHKPN. Buktikan pajak yang kamu bayar berapa baru pantes teriak-teriak," kata Ahok.

Pada Kamis, 31 Maret 2016, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT)‎. Dikabarkan KPK mencokok salah satu anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerinda M. Sanusi. Tim penyidik KPK membawa masuk sejumlah orang dan mobil Jaguar warna hitam B 123 RX.

Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra‎ Habiburokhman memastikan kadernya, M. Sanusi, yang juga anggota Komisi Pembangunan DPRD DKI Jakarta, adalah salah satu yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK tadi malam cukup mengagetkan. Hampir dapat dipastikan M. Sanusi adalah salah satu anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI ditangkap KPK," kata Habiburokhman dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jumat, 1 April 2016.