Liputan6.com, Bogor - Uji coba sistem satu arah seputar Kebun Raya Bogor, mulai diterapkan hari ini. Akibatnya, kesemrawutan dan penumpukan kendaraan mulai terlihat di setiap persimpangan. Sebab banyak pengguna jalan yang belum paham.
Dari pantauan Liputan6.com, terlihat banyak pengendara nampak kebingungan karena minimnya sosialisasi.
Selain itu, rambu-rambu lalu lintas atau penunjuk arah juga minim, sehingga pengendara menerobos jalur satu arah dan menyebabkan kemacetan parah di beberapa ruas jalan. Seperti di Jalan Jalak Harupat, Jalan Ir Juanda, Jalan Otista, Jalan Sudirman, dan Jalan Kapten Muslihat.
Bahkan tak sedikit pengendara terlihat marah-marah lantaran terjebak macet dengan adanya uji coba sistem satu arah itu.
"Mau ke RS PMI saja masa harus muterin Kebun Raya Bogor. Mana Macet," kata Yuswar, dokter bedah RSPAD Jakarta itu di Bogor, Jumat (1/4/2016).
Baca Juga
Yuswar mengaku dari RSPAD Jakarta hendak mengoperasi salah satu pasien di RS PMI Bogor. Namun, saat tiba di kawasan Tugu Kujang, jalur menuju arah PMI dialihkan dan harus memutar menggunakan jalur lain.
Pengalihan jalur ini, kata dia, membuat jarak tempuh cukup lama. Belum lagi terjadinya kemacetan di beberapa simpang jalan karena adanya pertemuan arus kendaraan.
"Saya mau operasi pasien di RS PMI. Masa harus muterin Kebun Raya Bogor. Kalau pasien saya mati, siapa yang mau tanggung jawab," ujar Yuswar.
Hal senada juga dikeluhkan Yusnia. Wanita paruh baya ini mengaku dari Jalan Pahlawan hendak menuju Jalan Pandu Raya namun terjebak di Jalan Jalak Harupat tepat di kawasan Lapangan Sempur.
"Sudah 2 jam belum sampai tujuan. Biasanya 1 jam juga sampai," kata Yusnia yang mengaku hendak menjemput anaknya di rumah neneknya di Jalan Panduraya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor Agus Suprapto mengatakan sejak diterapkan uji coba sistem satu arah seputar Kebun Raya Bogor pada pukul 00.00 WIB tadi, masih banyak masyarakat khususnya dari luar kota yang kebingungan.
Namun demikian, kondisi ini sebagai hal yang wajar. Agus yakin secara perlahan mereka akan sadar dan paham dengan penerapan sistem satu arah.
"Saat ini kan baru uji coba selama 4 hari. Kalau ada yang kurang nanti dievaluasi. Seperti tadi, seharusnya dari Tugu Kujang hingga Simpang Jalak Harupat diberlakukan 2 arah, tapi karena banyak yang menerobos ke arah Jalak Harupat, terpaksa jalur itu kami tutup," ujar Agus.