Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowicdan sejumlah pimpinan PPP bertemu pagi tadi. Ketua Umum PPP Muktamar Surabaya Romahurmuziy memberi sinyal ada pembicaraan soal reshuffle atau perombakan kabinet jilid II. Namun, hal itu tak bisa diungkap ke publik.
"Tidak semua saya bisa sampaikan di sini. Nanti lah, saya enggak pas menyampaikan," kata pria yang akrab disapa Romy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Romy menambahkan, pihaknya belum akan membicarakan permasalahan reshuffle tersebut. Itu setidaknya hingga penyelenggaraan Muktamar VIII yang digelar pada 8 April 2016.
Advertisement
"Nanti habis muktamar kita bicara ya," tutur dia.
Saat ditanya apakah kepengurusan baru nanti akan ada yang masuk dalam kabinet, Romy belum memberikan kepastian secara pasti. Menurut dia, usai kepengurusan PPP terbentuk, pihaknya akan melanjutkannya komunikasi politik dengan Presiden Jokowi.
"M‎uktamar PPP nanti akan menghasilkan kepengurusan baru DPP PPP masa bakti 2016-2020 yang ini lah nanti tentu akan bertanggung jawab terhadap proses-proses politik dan komunikasi politik selanjutnya kepada presiden," tandas Romy.