Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 282 siswa-siswi SMA Negeri 5 Jakarta Pusat, sempat tertunda 10 menit menjalani Ujian Nasional (UN) berbasis komputer. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada jaringan internet, sehingga semua sistem komputer di kelas-kelas ujian harus disegel ulang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (4/4/2016), beruntung hal itu tidak membuat konsentrasi para pelajar terganggu.
Sempat ada kekhawatiran UN tidak berjalan mulus, akibat kebakaran pada Uninterubttible Power suply (UPS) atau alat penyuplai listrik beberapa waktu lalu.
Advertisement
Memastikan kelancaran UN, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meninjau pelaksanaan UN di SMAN 30, Jakarta Pusat.
Ahok merencanakan UN sudah berbasis komputer di semua sekolah tahun depan, namun bergantung pada pengadaan komputer dan renovasi sekolah yang tepat waktu.
Baca Juga
Di Bogor, Jawa Barat, hari pertama UN berbasis komputer di salah satu ruang kelas SMA Negeri 10 Kota Bogor, terkendala gangguan jaringan.
Siswa sempat panik saat mengerjakan soal Bahasa Indonesia, karena tiba-tiba saja soal ujian log out atau keluar dari sistem.
Sebanyak 20.592 siswa Kota Bogor mengikuti Ujian Nasional, dan tercatat 28 sekolah menggelar ujian berbasis komputer.
Sementara di Depok, Jawa Barat, UN berbasis komputer di SMA Negeri 2 sempat diwarnai sulitnya log in atau masuk ke soal ujian. Siswa sempat bingung lantaran belum bisa mengakses soal di komputernya.
Mengantisipasi mati lampu, pihak sekolah menyiapkan genset yang disewa selama seminggu dengan harga sewa Rp 10 juta.