Liputan6.com, Jakarta - Kabar reshuffle atau perombakan kabinet jilid II pemerintahan Jokowi-JK terus menguat. Seakan memberi kode pada publik, Presiden Jokowi pun memangkas jadwal hariannya. Ia lebih meluangkan waktu untuk mendengar pendapat dari berbagai kalangan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga membenarkan hal tersebut. Namun, ia tidak tahu kapan pelaksanaan reshuffle.
"Intinya Presiden ingin mendengarkan dari berbagai masukan tetapi kapan waktunya dan siapa itu kewenangan sepenuhnya Presiden," kata Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Pada Kamis 31 Maret lalu, Jokowi bertemu dengan para Kiai dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Esok harinya, Jumat 1 April, Jokowi juga bertemu dengan pimpinan PP Muhammadiyah.
Baca Juga
Tidak hanya 2 ormas besar itu, mantan Gubenur DKI Jakarta juga sudah berdiskusi dengan para pimpinan partai pendukung pemerintah.
Pramono juga menyampaikan Jokowi juga secara rutin mendapat laporan atas kinerja para menteri-menteri. Hal itu dilakukan tidak dekat dengan saat-saat reshuffle.
Presiden, lanjut Pramono, juga mendengarkan suara-suara dari publik. Soal nama-nama menteri baru yang beredar pun telah diketahui olehnya.
"Presiden ini kan beliau setiap waktu dan saat apa yang terjadi di publik tahu," kata Pramono.
Jokowi sendiri telah buka suara perihal reshuffle. Ia menegaskan tidak mau didorong-dorong untuk melakukan hal itu. Para menteri pun diharapkan tidak terganggu kinerjanya dan lebih memusatkan pikiran untuk mewujudkan program-program.
"Tidak usah ada yang dorong-dorong, enggak usah ada yang dikte-dikte. Enggak usah ada intervensi, apa lagi? Enggak usah," kata Jokowi, Minggu 3 April.
Kondisi untuk reshuffle saat ini belum pas. Sebab, Jokowi akan bertolak ke Ambon, Maluku, hari ini. Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga masih di luar negeri. Keduanya direncanakan kembali ke ibu kota pada Rabu 6 April mendatang.
Muncul pertanyaan yang selalu diulang-ulang dalam situasi ini: Kapan pelaksanaan reshuffle oleh Jokowi?
Jawaban atas pertanyaan tersebut pun juga selalu sama. "Timing yang tepat, kapan waktunya, itu Presiden saja yang tahu," tandas Pramono.