Liputan6.com, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah lama meluncurkan program generasi berencana atau Genre. Namun, upaya pendewasaan usia perkawinan dirasakan masih belum maksimal.
Berdasarkan survei pada 2015, sekitar 19,2 persen remaja wanita merencanakan nikah di usia 22 tahun. "Untuk pria sekitar 46,2 persen merencanakan nikah usia kisaran 20 hingga 25 tahun," ujar Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty di Kantor BKKBN, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2016).
Padahal, lanjut Surya, sesuai kampanye BKKBN, usia ideal menikah untuk wanita itu minimal 21 tahun. Sementara untuk pria minimal usia 25 tahun.
Berdasarkan evaluasi, tidak optimalnya kampanye penundaan usia perkawinan itu karena kampanye Program Genre sebelumnya yang tidak fokus.
"Sebelumnya itu kampanye diarahkan ke substansi kesehatan reproduksi remaja. Yaitu katakan jangan pada seks pranikah, jangan pada napza, dan tidak pada HIV/AIDS," lanjut dia.
Baca Juga
Surya merasa, untuk bisa mengoptimalkan Program Genre, maka harus merujuk kembali pada Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, keluarga berencana, dan sistem informasi keluarga.
"Pasal 24 ayat 1 itu menyebut penyelenggaraan KB dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan," kata Surya.
Dengan mempertimbangkan semua itu, BKKBN membuat pencitraan baru atau rebranding dengan mengubah substansi menjadi katakan tidak pada nikah dini, katakan tidak pada seks pra nikah, dan katakan tidak pada penyalahgunaan Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (napza).
"Kita mempertimbangkan amanat yang tertuang dari PP 87 Tahun 2014 itu dan melakukan pengkajian mendalam. Ya akhirnya sampai pada hasil ini. Rebranding," jelas dia.
Program Genre sendiri merupakan program yang dikembangkan dalam rangka membantu penyiapan kehidupan berkeluarga bagi para remaja. Sasaran dari program itu adalah para remaja usia 10 sampai 24 tahun dan belum menikah.
"Dengan Program Genre ini, para remaja akan mampu menempuh jenjang pendidikan secara terencana, berkarier, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi mereka," pungkas Surya.
Advertisement