Sukses

Selain Batik Air, Ini 6 Insiden Mendebarkan Pesawat Grup Lion

Insiden tabrakan Batik Air menambah daftar peristiwa yang menimpa pesawat dalam naungan Grup Lion Air. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Batik Air bertabrakan dengan pesawat Trans Nusa di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada pukul 19.55 WIB, Senin (4/4/2016). Akibat kejadian itu, sayap sisi kiri pesawat Batik Air terbakar.

Sebanyak 56 orang, terdiri dari 49 penumpang dan 7 kru pesawat, panik. Mereka keluar dari pintu darurat dengan menggunakan pelampung.

"Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 7703 membawa 49 penumpang dan 7 kru dan dipastikan semua penumpang dan kru dalam keadaan selamat," ujar Presiden Direktur Grup Lion Air Edward Sirait di Jakarta, Senin (4/4/2016). 

Menurut Edward, pesawat dengan rute Jakarta-Makassar itu telah di-release terbang oleh menara pengawas control (ATC) Halim Perdanakusuma. Namun saat akan take off, pesawat Batik Air mengalami insiden.

"Sewaktu melakukan proses take off bersenggolan dengan pesawat Trans Nusa yang saat itu sedang ditarik oleh traktor (dalam proses pemindahan)," ujar Edward.

Batik Air adalah maskapai penerbangan swasta terbaru Indonesia yang didirikan pada 2013. Maskapai ini merupakan anak perusahaan Lion Air.

Kecelakaan Batik Air ini menjadi daftar panjang peristiwa yang menimpa Grup Lion Air. Sebelumnya, ada pesawat lain yang bernaung di perusahaan tersebut mengalami masalah. Mulai dari dentuman keras saat akan take off hingga pesawat tergelincir.

Berikut ini deretan masalah pesawat Lion Air Grup dalam setahun terakhir.

2 dari 4 halaman

Dentuman Suara dari Mesin

1. Jumat, 24 April 2015

Suara dentuman keras keluar dari mesin pesawat Lion Air JT-303 saat hendak terbang Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) menuju Jakarta.

Suara itu berasal dari mesin penyuplai tenaga listrik pesawat jenis Auxiliary Power Unit (APU) yang diduga mengalami korsleting (hubungan pendek arus listrik).

2. Jumat, 9 Oktober 2015

Pesawat Lion Air rute Makassar-Jakarta dengan nomor penerbangan JT773, gagal memberangkatkan penumpang. Setelah sempat take off pukul 06.30 WITA, pesawat ini akhirnya kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 08.00 Wita.

Pesawat yang mengangkut 218 penumpang yang terdiri dari 212 dewasa dan 6 anak kecil tersebut disebut mengalami permasalahan mesin. Namun begitu, para penumpang kembali diberangkatkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat lain.

3 dari 4 halaman

Overshoot Saat Landing

3. Jumat 6 November 2015

Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 6380 rute Jakarta Yogyakarta mengalami overshoot pada saat landing pukul 15.05 di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat (6/11/2015).

Tak ada korban dalam kejadian itu. Sebanyak 161 penumpang dan 7 kru berhasil dievakuasi dengan selamat.

4. Selasa 20 Desember 2015

Pesawat Lion Air JT-772 tujuan Jakarta-Makassar, terpaksa mendarat di Bandara Surabaya. Ini terjadi lantaran temperatur udara di kabin terlalu dingin hingga membuat air membeku.

Pesawat tersebut lepas landas sekitar pukul 21.00 WIB, Senin 20 Desember 2015 dari Jakarta menuju Makassar. Namun saat mengudara, udara di kabin pesawat tiba-tiba menjadi sangat dingin, bahkan beberapa tempat di kabin, seperti di lantai pesawat muncul bunga-bunga es.

4 dari 4 halaman

Rusak Sayap

5. Selasa, 5 Januari 2015

Pesawat Lion Air Boeing 737-900ER dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta tujuan Pekanbaru mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam karena mengalami kerusakan pada sayap.

210 orang yang berada dalam pesawat itu dalam kondisi selamat.

6. Sabtu, 20 Februari 2016

Lion Air JT 263 tergelincir di Bandara Juanda. Pesawat dengan registrasi PK-LFG itu mengangkut penumpang sebanyak 205 dewasa, 6 anak dan 4 infant. Pesawat berangkat menuju Surabaya dari Balikpapan pukul 10.30 Wita dan mendarat di Surabaya pada 11.37 WIB.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait dalam keterangan resminya di Jakarta menerangkan, pesawat mendarat di Surabaya saat hujan mengguyur. Sementara saat ini, seluruh penumpang telah dievakuasi. "Penumpang dievakuasi ke terminal Bandara Juanda Surabaya," tambah Edward.

Video Terkini