Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan berjanji untuk mendalami Panama Papers. Dia mengaku akan mencari tahu tentang kebenaran dokumen itu terlebih dahulu.
Dokumen itu mengungkap tentang dugaan pencucian uang dan penghindaran pajak atau sanksi internasional.
"Saya belum lihat, tapi sebagai Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, kalau sudah lihat akan saya pelajari," kata Luhut di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Baca Juga
Panama Papers merupakan bocoran 11,5 juta dokumen dari pusat data firma hukum Mossack Fonseca yang bermarkas di Panama. Dokumen ini diyakini bakal memicu skandal besar, bahkan lebih dahsyat dari apa yang pernah disebabkan WikiLeaks.
Bocoran tersebut didapatkan surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung, yang membagikan data-data tersebut ke International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). ‎
Beberapa nama yang berada dalam daftar Panama Papers adalah saudara ipar Presiden China Xi Jinping, Deng Jiagui, putri mantan perdana menteri China Li peng, Li Xiaolin, cucu dari petinggi Partai Komunis China, Jia Qinglin, putra dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Mohd Nazifuddin bin Mohd Najib, anak-anak dari Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Presiden Ukraina, Raja Arab Saudi dan Perdana Menteri Islandia.