Sukses

VIDEO: Jelang Penebusan WNI, Indonesia Terus Upayakan Negosiasi

Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih terus upayakan negosiasi atas 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Jakarta - Sehari menjelang batas waktu penyerahan tebusan bagi 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih terus upayakan negosiasi. 

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, keselamatan ke-10 warga negara Indonesia itu adalah hal utama. Untuk itu langkah pengerahan kekuatan militer dihindari.

"Tahap nego, mudah-mudahan ini yang terbaik. Kalau pakai kekuatan militer kan ada dampaknya. Oprasi militer ada dampaknya. Persiapan sekarang, kan masih besok, entah entar malam atau kapan. Tapi sekarang masih nego, nego itu kan mundur-mundur," kata Ryamizard seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (7/4/2016).

"Kalau pakai militer kan ada dampaknya, kalau yang mati teroris sih nggak apa-apa, kalau yang mati WNI kita, itu yang disayangkan. Tentara kita kan nggak bisa masuk seenaknya," tambah Ryamizard.                                                                                               

                                                    

Sementara itu, jelang tenggat waktu yang diberikan kelompok Abu Sayyaf, pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC) terus berlatih secara parsial. Latihan dilakukan di beberapa titik berbeda di wilayah perairan Tarakan. 

Dari data di Markas Batalyon Infantri 613 Raja dan Raja Alam Brigif 24 Bulungan Cakti, belum ada perubahan jumlah personel yang disiagakan.

Sebanyak 500 prajurit dari pasukan Gultor atau penanggulangan teror, Den Jaka atau Detasemen Jala Mangkara, Den Barvo atau Detasemen Bravo 90, Kopaska atau Komando Pasukan Katak, Ton Taipur atau Peleton Pengintai Pertempuran, Brimob Kelapa Dua, dan didukung oleh personel Yonif 613 Tarakan.

Beberapa waktu lalu, 2 kapal Tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang sedang berlayar mengangkut 7 ribu ton batu bara dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju Batangas Filipina Selatan dibajak kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Tercatat 10 WNI yang menjadi ABK disandera.