Liputan6.com, Jakarta - Kebaikan bisa dilakukan dengan hal sederhana. Seperti yang dilakukan seorang petani sederhana di desa Panundaan, Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang mendirikan sekolah dari hasil mengelola bank sampah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (9/4/2016), Atep Supriatna seorang petani sederhana yang punya mimpi desa nya bersih dan maju di segala bidang.
Baca Juga
Baca Juga
Mimpinya ia wujudkan dengan membangun bank sampah, selain membuat desanya lebih bersih, program ini juga memberikan kesempatan bagi warga desa untuk mendapatkan dana tambahan.
Advertisement
Sebagian warga desa akhirnya menjadi nasabah bank sampah.
Tak berhenti di situ, Atep mendirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang pembayarannya diambil dari setoran sampah plastik ke bank sampah.
Bank sampah yang digagas Atep mengumpulkan sampah non-organik. Untuk sampah organik Atep mengumpulkan dan mengolahnya menjadi sumber energi listrik. Listrik dari sampah organik ini digunakan untuk kepentingan umum seperti penerangan di MCK dan jalan desa.