Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Romahurmuziy terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Politikus yang akrab disapa Romi itu terpilih secara aklamasi melalui sidang paripurna di Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Romi berharap melalui keputusan muktamar ini, PPP yang sempat dilanda persoalan dualisme kepemimpinan kembali bersatu. Ia pun berharap para kader yang sempat terpecah karena konflik kembali bersatu bersama-sama mengurus partai berlambang Kabah tersebut.
"Kami tidak akan menutup pintu, kami akan mengajak para pihak yang barangkali sampai detik ini tinggal selangkah untuk kembali bersama PPP," ujar Romi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (9/4/2016).
Baca Juga
Romi juga mengungkapkan keinginannya merangkul Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz di kepengurusannya. "Saya akan mengajak beliau di dalam kepengurusan ini, di mana pun posisi yang dia merasa nyaman," kata Romi.
Romi menyebut muktamar ini dilakukan sebagai upaya islah kedua kubu yang sempat berkonflik. ‎Dia menegaskan, muktamar kali ini bukanlah fotokopi dari Muktamar Surabaya. Terbukti dengan hadirnya sejumlah tokoh dari kubu Muktamar Jakarta.
"Kalau dikatakan kubu, sesungguhnya seluruh pengurus PPP dari kubu Djan Faridz hadir di muktamar ini. Bahkan ibu Indah SDA, tadi dengar sendiri, bersedia duduk di pengurusan ini," ucap Romi.
"Tinggal Pak Djan Faridz hingga detik ini yang belum mau dan masih membutuhkan waktu. Kita akan tetap ajak," pungkas Romi.