Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar membantah dipanggil Presiden Joko Widodo, ke Istana Bogor untuk membicarakan reshuffle kabinet, Kamis malam 7 April lalu.
Marwan mengaku pada tanggal tersebut, dirinya sedang memantau penyaluran dana desa di Sidoarjo dan malamnya ke Jombang, Jawa Timur.
"Saya justru dari Sidoarjo, malamnya di Jombang ngecek dana desa di sana," kata Marwan di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Jakarta, Minggu (10/4/2016).
Baca Juga
Marwan menyatakan, di Jombang dia bertemu dengan petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PBK) dan ulama Nahdlatul Ulama untuk pengajian.
"Ketemu kiai, Mbah Bisri Syamsuri, masa ritual keagamaan dipelintir. Sudah jelas saya di mana," terang Marwan.
Advertisement
Dia menyarankan awak media untuk menanyakan ke DPP PKB terkait rumor pergantian dirinya. Menurut dia, saat ini ia tidak terlibat dalam kepengurusan, sehingga tidak mengetahui hal tersebut.
"Itu nanti tanyakan DPP. Posisi saya nggak aktif karena sudah tidak boleh dalam kepengurusan, saya kerja fokus tetap bekerja," ujar Marwan.
Marwan pun enggan berandai-andai dengan kabar pencopotan jabatannya. Saat ini dia hanya ingin bekerja dengan profesional.
"Jangan berandai-andai. Saya tidak mau jawab itu, tanya partai," tutup Marwan.