Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap 17 warga, termasuk aktivis Ratna Sarumpaet saat bentrok dengan aparat gabungan terjadi di Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka ditangkap paksa oleh aparat karena warga enggan beranjak dari tempatnya.
"Jam 07.00 WIB kita salat, habis itu Bu Ratna meminta penangguhan untuk warga kami," kata Upi Yupita, Koordinator aksi massa warga Kampung Aquarium kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Awalnya hanya belasan orang berdiri di belakang Ratna. Lalu Upi dan warga lainnya turut keluar dari rumah. Mereka berdiri memasang badan menghadang aparat bersama Ratna Sarumpaet.
Advertisement
"Beliau (Ratna Sarumpaet) berjuang untuk tidak membongkar Kampung Aquarium yang ada di belakang. Lalu (warga) Pasar Ikan juga keluar. Kami keluar membawa rekan-rekan, kami salawat dan meminta diadakan dialog," ujar Upi.Â
Baca Juga
Saat mereka tengah berorasi, polisi, anggota Satpol PP, dan anggota TNI merangsek masuk ke dalam kerumunan masyarakat. Belasan polisi dengan baju Turn Back Crime menyusup ke simpul-simpul aksi massa. Tiba-tiba, entah dari mana asalnya, sebuah batu melayang ke dalam kerumunan. Warga dan aparat yang berhadap-hadapan terpancing emosi, mereka saling dorong. Saat itulah Ratna ditangkap polisi.
"Sebuah batu melayang dan mengarah ke aparat, kami panik, namun saya coba terus untuk menenangkan massa dan meminta dialog, sebelum diadakan dialog itulah Bu Ratna ditangkap," jelas Upi.
Saat kericuhan terjadi, Ratna Sarumpaet terlihat diapit oleh dua polwan yang menariknya dari kerumunan. Sang polwan itu menyeretnya ke arah Museum Bahari.
Ratna tak sendiri, belasan warga lain juga diseret aparat. Saat ditarik dari kerumunan, yang laki-laki dipukuli petugas satpol PP.
"Saya mau dibawa ke mana terserah. Dengan 14 orang lain sama Bu Ratna 17 yang ditangkap di mobil," ucap Upi menjelaskan di mana posisi ia bersama Ratna Sarumpaet ditahan sementara oleh polisi.
Seorang warga yang ditangkap dan diseret polisi itu, menurut Upi, jatuh pingsan. Sementara belasan orang lainnya terinjak-injak saat ia diseret paksa oleh aparat.
"Ada yang pingsan di bawah mobil, dia warga RT 001, yang lainnya banyak yang keinjek-injek, padahal mereka ibu-ibu," terang Upi.
Untuk saat ini, Upi berpisah dengan Ratna. Pasalnya, ia bersama empat orang lainnya sudah dibebaskan. Sedangkan Ratna Sarumpaet masih ditahan dalam mobil polisi.
Ada tiga mobil polisi yang digunakan untuk menahan para warga. Mereka ditahan dalam mobil yang dikawal provost dan tentara.
"Belum dibebaskan (Ratna Sarumpaet) yang dibebaskan baru empat orang yang lain masih di dalam. Di dalam baik-baik aja, banyak provost. Terakhir komunikasi dengan dia (Ratna Sarumpaet), dia bilang baik-baik aja," jelas Upi.