Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar akan mengadakan musyawarah luar biasa (Munaslub) untuk mengakhiri konflik dualisme kepemimpinan pada 7-8 Mei 2016 di Bali. Beberapa bakal calon ketum partai beringin pun sudah mendeklarasikan diri.
Politikus Golkar Dadang S Mochtar menyatakan, semua bakal calon ketum Golkar sejauh ini memiliki potensi di bidangnya masing-masing. Namun, ia menyarankan agar para calon tersebut memiliki kredibilitas yang baik di mata pemerintahan Jokowi-JK.
"Semua calon potesial. Hanya nanti bagaimana forum yang otoritas memilih. Harapan saya, calon ketum Golkar adalah orang yang tidak dimusuhi dan dibenci pemerintah," kata Dadang S Mochtar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Baca Juga
Anggota Komisi II DPR ini beralasan, jika caketum Golkar tidak akur dengan pemerintah, bukan tidak mungkin partainya akan selalu berseberangan ‎dengan kebijakan pemerintah. Selain itu, Golkar juga akan jadi 'bulan-bulanan' pemerintah dan rakyat.
"Yang berkolega dengan pemerintah, alasannya kalau tidak ya digebukin terus nanti Golkar ini.
Minimal yang punya pangkat dan jabatan yang bisa berkomunikasi, berkoordinasi dan bermacam-macam dengan pemerintah," ujar dia.
Dia berharap, para calon ketum Golkar mulai sekarang berkomunikasi baik dengan pemerintah Jokowi-JK. "Jangan sampai ada calon Golkar yang terus digebuki pemerintah. Karena kita harus bersinambung dengan pemerintah," Dadang S Mochtar menandaskan.
‎Sejauh ini, beberapa bakal calon Ketua Umum Partai Golkar‎ yang sudah menyatakan diri siap bertarung adalah Airlangga Hartanto, Ade Komaruddin, Aziz Syamsuddin, Mahyudin, dan Setya Novanto.