Liputan6.com, Denpasar: Protes menyusul pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serentak berlangsung di berbagai daerah. Demonstrasi di Denpasar, Bali, Selasa (20/10), bahkan dihadang polisi karena menggelar unjuk rasa tanpa izin. Setelah berunding, disepakati hanya sejumlah perwakilan demonstran yang diperbolehkan masuk menyampaikan aspirasi di Kantor DPRD Bali. Massa yang terdiri dari mahasiswa dan buruh korban pemutusan hubungan kerja ini meminta anggota Dewan menolak kebijakan pemerintahan SBY bila tidak prorakyat.
Sedangkan di Mataram, Nusatenggara Barat, dua mahasiswa ditangkap polisi karena membakar foto SBY dan Boediono. Polisi menilai, aksi itu adalah penghinaan terhadap kepala negara. Dalam orasinya, massa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) mengingatkan anggota DPRD NTB bahwa pemerintahan SBY sebelumnya telah gagal menyejahterakan rakyat. Menurut demonstran, lebih dari 90 juta rakyat masih terjerat kemiskinan.
Aksi serupa juga digelar Himpunan Mahasiswa Islam dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia cabang Sukabumi, Jawa Barat. Mereka menolak kabinet baru SBY. Sebab, calon yang diperkirakan masuk jajaran kabinet tidak berpihak kepada rakyat kecil. Unjuk rasa ini dikawal ketat kepolisian setempat.
Menyambut pelantikan presiden, belasan mahasiswa Tasikmalaya, Jabar, pun berunjuk rasa mengecam bergabungnya Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan pemerintah. Aksi yang dijaga ketat polisi ini akhirnya selesai dan massa membubarkan diri dengan tertib.(ZAQ/YUS)
Sedangkan di Mataram, Nusatenggara Barat, dua mahasiswa ditangkap polisi karena membakar foto SBY dan Boediono. Polisi menilai, aksi itu adalah penghinaan terhadap kepala negara. Dalam orasinya, massa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) mengingatkan anggota DPRD NTB bahwa pemerintahan SBY sebelumnya telah gagal menyejahterakan rakyat. Menurut demonstran, lebih dari 90 juta rakyat masih terjerat kemiskinan.
Aksi serupa juga digelar Himpunan Mahasiswa Islam dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia cabang Sukabumi, Jawa Barat. Mereka menolak kabinet baru SBY. Sebab, calon yang diperkirakan masuk jajaran kabinet tidak berpihak kepada rakyat kecil. Unjuk rasa ini dikawal ketat kepolisian setempat.
Menyambut pelantikan presiden, belasan mahasiswa Tasikmalaya, Jabar, pun berunjuk rasa mengecam bergabungnya Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan pemerintah. Aksi yang dijaga ketat polisi ini akhirnya selesai dan massa membubarkan diri dengan tertib.(ZAQ/YUS)